Mengapa Durasi Puasa Berbeda di Berbagai Negara?

Ilustrasi/grid.id
Ibadah puasa dimulai sejak Matahari terbit, dan diakhiri pada waktu Matahari tenggelam. Atau semenjak fajar subuh sampai maghrib. Di Indonesia, rata-rata durasi puasa adalah 13 jam. Tapi di beberapa negara lain ada yang lebih cepat, juga ada yang lebih lama. Mengapa durasi atau waktu puasa di berbagai negara bisa berbeda-beda?

Penyebabnya adalah fenomena yang disebut gerak semu Matahari. Perputaran Bumi dalam mengelilingi Matahari tidak lurus, melainkan miring, dengan kemiringan sekitar 23,5 derajat. Karena itulah Matahari tidak selalu terlihat di atas khatulistiwa. Hal itu juga menyebabkan dalam waktu tertentu (Maret-September) negara-negara di belahan Bumi utara menerima cahaya Matahari lebih lama dari yang di selatan, dan di waktu yang lain (Oktober-Februari) negara-negara di belahan Bumi selatan menerima cahaya Matahari lebih lama dari yang di utara.

Selama setengah tahun, Matahari lebih banyak menyinari Bumi bagian utara, dan setengah tahun berikutnya lebih banyak meyinari Bumi bagian selatan. Jika fenomena itu terus terjadi selama satu tahun, maka Matahari akan terlihat bergerak dari arah utara ke selatan, dan begitu pula sebaliknya.

Fenomena itulah yang disebut gerak semu Matahari, yang menyebabkan berbedanya durasi puasa di berbagai negara. Di Indonesia, tahun ini berpuasa sekitar 13 Jam, di Inggris sekitar 19 jam. Umat muslim di London akan berpuasa lebih lama dibandingkan umat muslim yang berpuasa di Indonesia, dan merupakan tantangan tersendiri yang harus dijalani selama bulan Ramadhan.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Fakta & Statistik 5966000526998454289

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item