Dari Mana Munculnya Kabut dan Halimun?

Ilustrasi/quipper.com
Titik-titik air berukuran kecil dari udara yang lembap menimbulkan kabut dan halimun. Titik-titik air bisa terjadi di permukaan tanah. Udara hanya bisa menampung jumlah uap air tertentu. Jika udara tiba-tiba menjadi dingin, kapasitas udara dalam menampung air akan berkurang, dan hal itu mengakibatkan munculnya kabut atau halimun.

Ketika kabut terbentuk, jarak pandang bisa sangat terpengaruh menjadi lebih pendek. Partikel kabut sebenarnya sangat kecil, diameternya kurang dari 1/25.000 inci atau 1/1.000 milimeter. Jika kita mendapati kabut yang tebal dan tidak bisa melihat apa yang ada di depan, hal itu karena mungkin terdapat hingga 20.000 partikel tersebut dalam 1 inci kubik udara.

Halimun juga sangat tipis, dan sering terbentuk pada malam yang tenang, cerah, ketika panas naik, membentuk lapisan tipis halimun di dekat tanah. Halimun sering terbentuk di atas air, karena ada massa udara hangat yang lewat di atas bentangan air yang dingin.

Kadang-kadang, di daerah yang penuh bangunan, jarak pandang kita terganggu oleh kabut dan halimun, namun kadang-kadang itu adalah smog (gabungan smoke dan fog), atau kabut yang bercampur dengan asap, yang salah dikenali. Smog adalah timbunan gas buang dan asap pabrik yang tertahan di atas suatu wilayah, yang biasanya akan hilang setelah ada gerakan udara yang cukup besar, yang dapat membersihkan smog dari tempat itu.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Nature 8552737001026816784

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item