Bagaimana Sejarah Kepulauan Marshall?
https://www.belajarsampaimati.com/2014/07/bagaimana-sejarah-kepulauan-marshall.html
Ilustrasi/jubi.co.id |
Meskipun warga Mikronesia telah menghuni Kepulauan Marshall pada tahun 2000 SM, namun pengetahuan mengenai sejarah awal negara ini hanya sedikit. Penjelajah Spanyol, Alonso de Salazar, merupakan orang Eropa pertama yang menemukan Kepulauan Marshall, namun kepulauan ini tidak pernah dikunjungi lagi selama beberapa abad. Sampai kemudian kapten Inggris, John Marshall, mengunjunginya pada 1788, dan kepulauan itu dinamakan menurut namanya.
Pada 1885, sebuah perusahaan dagang Jerman mendirikan cabang di Kepulauan Marshall, yang waktu itu menjadi bagian dari protektorat Jerman Nugini. Kemudian, pada Perang Dunia I, Jepang menguasai Kepulauan Marshall, berdasarkan mandat Liga Bangsa-Bangsa.
Pada 1944, saat Perang Dunia II, Amerika Serikat menyerbu Kepulauan Marshall, dan memasukkannya ke dalam Wilayah Perwalian Kepulauan Pasifik (Trust Territory of the Pacific Islands). Setelah perang berakhir, AS mulai melaksanakan beberapa uji coba nuklir di Kepulauan Marshall yang berlanjut hingga 1960-an. Akibatnya, banyak penduduk negara itu yang terkena efek radiasi tingkat tinggi, yang berujung pada klaim kompensasi yang masih berlangsung hingga kini.
Kepulauan Marshall terdiri dari 29 atol dan 5 pulau terpencil. Dua pertiga populasinya tinggal di Atol Majuro (yang juga menjadi ibukota) dan Ebeye. Siklon tropis kadang-kadang melanda kepulauan ini.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Pada 1885, sebuah perusahaan dagang Jerman mendirikan cabang di Kepulauan Marshall, yang waktu itu menjadi bagian dari protektorat Jerman Nugini. Kemudian, pada Perang Dunia I, Jepang menguasai Kepulauan Marshall, berdasarkan mandat Liga Bangsa-Bangsa.
Pada 1944, saat Perang Dunia II, Amerika Serikat menyerbu Kepulauan Marshall, dan memasukkannya ke dalam Wilayah Perwalian Kepulauan Pasifik (Trust Territory of the Pacific Islands). Setelah perang berakhir, AS mulai melaksanakan beberapa uji coba nuklir di Kepulauan Marshall yang berlanjut hingga 1960-an. Akibatnya, banyak penduduk negara itu yang terkena efek radiasi tingkat tinggi, yang berujung pada klaim kompensasi yang masih berlangsung hingga kini.
Kepulauan Marshall terdiri dari 29 atol dan 5 pulau terpencil. Dua pertiga populasinya tinggal di Atol Majuro (yang juga menjadi ibukota) dan Ebeye. Siklon tropis kadang-kadang melanda kepulauan ini.
Hmm… ada yang mau menambahkan?