Bagaimana Asal Usul Tanda Tanya?
https://www.belajarsampaimati.com/2014/07/bagaimana-asal-usul-tanda-tanya.html
 |
| Ilustrasi/pixabay.com |
Saat ini, kita mengenal tanda tanya dilambangkan dengan tanda “?”. Mengapa tanda tanya menggunakan lambang tersebut?
Ada suatu mitos cukup unik menyangkut hal ini, dan berhubungan dengan bangsa Mesir yang memuja kucing. Di masa lalu, bangsa Mesir kuno memperhatikan bahwa ekor kucing akan berdiri melengkung jika penasaran. Karenanya, kemudian, bentuk ekor itu dijadikan sebagai penanda kalimat tanya, sehingga tanda tanya memiliki bentuk seperti yang kita kenal sekarang. Tetapi, tentu saja, itu hanya mitos.
Penjelasan yang lebih ilmiah mengenai bentuk tanda tanya berawal pada abad pertengahan. Ketika huruf Latin mulai dikenal dan digunakan di Eropa, tanda baca pun mulai dibutuhkan. Pada masa itu, orang-orang menggunakan kata “questio” yang dibubuhkan di akhir kalimat untuk menandai kalimat tanya.
Namun, lama-lama, cara penulisan itu dianggap terlalu repot. Lalu “questio” disingkat menjadi “qo”, namun ditulis dengan cara meletakkan huruf “q” di atas huruf “o”. Seiring waktu, cara penulisan itu lama-lama juga dianggap kurang praktis. Maka kemudian, tulisan atau tanda “qo” yang tidak efisien itu diubah menjadi tanda “?”, sebagaimana yang kita kenal sekarang.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Ada suatu mitos cukup unik menyangkut hal ini, dan berhubungan dengan bangsa Mesir yang memuja kucing. Di masa lalu, bangsa Mesir kuno memperhatikan bahwa ekor kucing akan berdiri melengkung jika penasaran. Karenanya, kemudian, bentuk ekor itu dijadikan sebagai penanda kalimat tanya, sehingga tanda tanya memiliki bentuk seperti yang kita kenal sekarang. Tetapi, tentu saja, itu hanya mitos.
Penjelasan yang lebih ilmiah mengenai bentuk tanda tanya berawal pada abad pertengahan. Ketika huruf Latin mulai dikenal dan digunakan di Eropa, tanda baca pun mulai dibutuhkan. Pada masa itu, orang-orang menggunakan kata “questio” yang dibubuhkan di akhir kalimat untuk menandai kalimat tanya.
Namun, lama-lama, cara penulisan itu dianggap terlalu repot. Lalu “questio” disingkat menjadi “qo”, namun ditulis dengan cara meletakkan huruf “q” di atas huruf “o”. Seiring waktu, cara penulisan itu lama-lama juga dianggap kurang praktis. Maka kemudian, tulisan atau tanda “qo” yang tidak efisien itu diubah menjadi tanda “?”, sebagaimana yang kita kenal sekarang.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
