Apa yang Disebut Gunung Berapi Tidak Aktif?

Ilustrasi/gurupendidikan.com
Istilah “tidak aktif” yang disematkan pada gunung berapi sebenarnya berarti “tidur”. Dengan kata lain, tidak aktifnya suatu gunung berapi bukan berarti gunung berapi itu tidak akan pernah aktif sama sekali. Karenanya, selain gunung berapi tidak aktif, ada pula istilah gunung berapi padam, yang menunjukkan gunung tersebut memang tidak akan pernah aktif lagi.

Ketika suatu gunung berapi disebut tidak aktif, artinya gunung itu tidak sedang meletus, tetapi bisa saja meletus kapan saja di masa depan. Tak jauh beda dengan gempa bumi, gunung berapi terutama terbentuk di sepanjang garis patahan. Batuan yang cair, gas, dan abu, terdorong keluar melalui celah dalam kerak bumi untuk melepaskan tekanan yang tertimbun di dalam.

Ketika tekanan yang terbentuk sangat kecil, gunung berapi bisa tetap dalam status tidak aktif atau tidur sampai bertahun-tahun. Tetapi, ketika tekanan yang terjadi sangat besar, maka gunung berapi itu pun akan meletus. Ketika meletus, gunung berapi bisa melontarkan batu ke udara hingga sangat tinggi. Batu besar itu disebut bom vulkanis, dan bisa berukuran sangat besar.

Gunung berapi tidak aktif yang terkenal di antaranya adalah gunung Haleakala, yang memiliki ketinggian sekitar 10.025 kaki atau 3.055 meter. Itu adalah gunung berapi tidak aktif paling besar di dunia. Kawahnya memiliki keliling sekitar 20 mil atau 32 kilometer, dan kedalamannya sekitar 2.720 kaki atau 829 meter.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Nature 3677838427677433179

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item