Sejak Kapan Operasi Caesar Dilakukan?

Ilustrasi/mayapadahospital.com
Persalinan secara caesar diketahui dilakukan pertama kali oleh orang-orang Romawi kuno, untuk mengeluarkan bayi dari rahim ibu yang meninggal di tengah proses melahirkan. Artinya, waktu itu, operasi caesar dilakukan karena terpaksa, dengan tujuan menyelamatkan bayi yang masih ada dalam kandungan ibunya yang telah meninggal.

Salah satu catatan dalam The Book of Shahnameh menyebutkan bahwa pada tahun 1000 Masehi terdapat kelahiran secara caesar yang dilakukan di Iran. Di buku itu dituliskan bahwa kelahiran caesar pertama di Iran tersebut melahirkan bayi yang dinamai Rostam, yang kelak kemudian hari menjadi pahlawan Iran legendaris.

Catatan lebih jelas mengenai operasi caesar terjadi pada 1204, yang melahirkan seorang anak bernama Raymond Nonnatus. Nama Nonnatus berasal dari bahasa Latin, “non natus”, yang berarti “tidak lahir”. Tapi ibunya diketahui meninggal seusai melahirkannya. Satu abad kemudian, pada 1316 Robert II dari Skotlandia juga dilahirkan melalui operasi caesar. Tetapi ibunya, Marjorie Bruce, meninggal seusai kelahirannya.

Sebelum abad ke-15, persalinan yang dilakukan melalui operasi caesar kebanyakan berakhir dengan kematian si ibu. Orang pertama yang tercatat berhasil selamat setelah menjalani persalinan caesar adalah wanita dari Siegershausen, Switzerland, pada tahun 1500.

Meskipun begitu, hingga abad ke-18, persalinan secara caesar masih berisiko tinggi. Sekitar 85 persen dari ibu yang melakukan operasi caesar berakhir meninggal. Artinya, di antara 100 wanita yang bersalin secara caesar, hanya 15 orang yang bertahan hidup.

Tingkat risiko operasi caesar baru mulai menurun setelah tahun 1882, setelah terjadi perkembangan pada hal anestesi, transfusi darah, antibiotik, dan hal-hal lain dalam bidang kedokteran.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 5721387462332812896

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item