Negara-negara Terbaik untuk Wanita
https://www.belajarsampaimati.com/2014/06/negara-negara-terbaik-untuk-wanita.html
 |
| Ilustrasi/id.shiftcities.org |
Istilah emansipasi mungkin sudah terdengar klise. Namun, upaya persamaan hak antara pria dan wanita belum selesai. Di berbagai negara, berbagai bentuk diskriminasi masih terjadi terhadap wanita, atau pemerintahnya terkesan kurang menghormati hak-hak wanita dalam kehidupan sehari-hari.
Di Amerika Serikat, misalnya, yang selama ini mengklaim sebagai negara paling demokratis, kenyataannya masih menganggap wanita sebagai warga nomor dua. Dari 539 kursi yang ada di Kongres, hanya ada 93 yang tersedia untuk wanita. Angka itu telah lama berjalan, dan tampaknya masih akan terus berlangsung hingga tahun-tahun mendatang.
Berikut ini adalah daftar negara-negara yang dianggap terbaik untuk wanita, yang masing-masingnya memiliki kelebihan dalam memperlakukan dan menghargai wanita, sehingga bisa disebut sebagai negara-negara terbaik untuk wanita.
Rwanda:
Negara terbaik untuk politisi wanita
Di Rwanda, wanita memegang 45 dari 80 kursi di parlemen. Artinya, Rwanda adalah satu-satunya negara tempat wanita memegang suara mayoritas. Sebagai perbandingan, Oman, Qatar, Belize, dan Arab Saudi tidak memiliki satu pun wakil wanita dalam parlemen mereka, sementara parlemen di Amerika Serikat hanya ada 93 kursi yang dipegang wanita dari 539 kursi yang ada di Kongres.
Yunani:
Negara terbaik untuk melahirkan
Harapan terbesar dalam proses melahirkan tentunya keselamatan sang ibu dan anak yang akan dilahirkan. Di beberapa negara, dengan berbagai alasan dan latar belakang, tingkat kematian ibu dan bayi sangat tinggi. Sebaliknya, di Yunani, tingkat kematian saat melahirkan sangat rendah, yaitu 1 dari 31.800. Angka itu merupakan yang paling rendah di dunia. Sebagai perbandingan, Sudan Selatan adalah negara dengan tingkat kematian ibu melahirkan paling tinggi.
Thailand:
Negara terbaik untuk wanita karier
Meski wanita telah memiliki kebebasan yang jauh lebih banyak dibanding beberapa abad lalu, tapi bukan berarti wanita telah benar-benar merdeka. Di beberapa negara, dengan alasan dan latar belakang tertentu, wanita masih menjadi warga nomor dua, khususnya dalam bidang karier. Untuk hal ini, Thailand adalah negara terbaik untuk wanita karier. Sebanyak 45 persen manajer senior di Thailand adalah wanita, yang merupakan prestasi tertinggi dibanding negara lain. Sebagai perbandingan, di Jepang hanya ada 8 persen manajer senior wanita.
Jepang:
Negara terbaik untuk umur panjang
Jepang mungkin relatif buruk dalam hal jumlah wanita karier, karena sedikitnya jumlah pemimpin perusahaan berjenis kelamin wanita di sana. Tapi Jepang punya prestasi yang layak diperhatikan wanita. Jepang adalah negara yang wanitanya memiliki harapan hidup paling tinggi di dunia. Rata-rata wanita Jepang punya angka harapan hidup sampai 87 tahun. Sebagai perbandingan, wanita di Lesotho hanya memiliki harapan hidup rata-rata 48 tahun.
Amerika Serikat:
Negara terbaik untuk atlet wanita
Amerika Serikat bisa dibilang sebagai gudangnya atlet wanita. Kenyataannya, dalam bidang olahraga, AS memang tidak mempedulikan jenis kelamin. Mereka mendukung siapa pun yang memang berprestasi. Selain itu, penghasilan rata-rata atlet di AS juga merupakan yang terbesar di dunia. Jika AS dianggap sebagai negara terbaik untuk atlet wanita, maka Arab Saudi merupakan tempat terburuk bagi atlet wanita, karena tak pernah mengirim wanita ke Olimpiade.
Swedia:
Negara terbaik untuk hak-hak reproduksi
Dalam hal memelihara wanita hamil dan melahirkan, Swedia adalah negara hebat, karena mereka memberikan keistimewaan, semisal cuti melahirkan hingga dalam waktu cukup lama. Di sisi lain, Swedia juga sengaja melonggarkan persyaratan untuk melakukan aborsi, dan memungkinkan wanita melakukan aborsi hingga usia kehamilan 18 minggu. Sebagai perbandingan, beberapa negara melakukan larangan melakukan aborsi, semisal Nikaragua, Filipina, dan El Salvador.
Jamaika:
Negara terbaik untuk wanita pekerja terampil
Dalam bidang pekerjaan, konon pria lebih mampu berkonsentrasi, sementara wanita lebih terampil. Karenanya, bidang-bidang pekerjaan yang lebih banyak membutuhkan pikiran umumnya diserahkan pada kaum pria, sementara bidang-bidang pekerjaan yang lebih membutuhkan keterampilan diserahkan pada wanita. Dalam hal kerajinan dan keterampilan kerja semacam itu, Jamaika merupakan negara terbaik. Sekitar 60 persen pekerjaan terampil di Jamaika dilakukan wanita. Sebagai perbandingan, di Yaman ada ada 2 persen pekerjaan serupa yang ditangani wanita.
Swedia:
Negara terbaik untuk pekerja seni wanita
Selain sebagai negara yang sangat tinggi menjunjung hak-hak reproduksi wanita, Swedia juga sangat mendukung kiprah wanita di bidang kesenian. Dalam bidang film, misalnya, pemerintah Swedia bahkan langsung turun tangan dan mengamanatkan agar distribusi film tidak ada perbedaan antara pria dan wanita. Dewan Kesenian di negara itu juga mempromosikan persamaan antara karya seniman pria maupun seniman wanita. Meski begitu, pada 2011 hanya ada 5 persen dari 250 film terlaris yang dibuat wanita.
Lesotho:
Negara terbaik untuk wanita melek huruf
Meski upaya pemberantasan buta huruf telah digalakkan di berbagai negara sejak puluhan tahun lalu, namun bukan berarti semua negara telah terbebas dari buta huruf. Masih banyak orang—khususnya wanita—yang belum bisa baca tulis. Dalam hal ini, Lesotho merupakan negara terhebat dalam hal jumlah wanita yang telah melek huruf. Angka melek huruf untuk wanita di negara itu mencapai 95 persen, sementara melek huruf pada pria hanya 83 persen. Sebagai perbandingan, di Ethiopia hanya 18 persen wanita yang bisa membaca dan menulis.
Islandia:
Negara terbaik untuk menjadi seorang wanita
Dari daftar di atas, kita melihat suatu negara unggul dalam satu bidang tertentu, misalnya dalam hal penghargaan terhadap wanita karier, hak-hak reproduksi, kesempatan di parlemen, dan lain-lain. Ternyata, ada negara yang mampu “merangkum” semua kelebihan itu, hingga bisa dibilang merupakan negara terbaik untuk setiap wanita. Dalam hal ini, Islandia menjadi pemenangnya. Berdasarkan partisipasi politik, pendidikan, kesehatan, dan statistik ketenagakerjaan, Islandia dianggap paling tepat untuk wanita di seluruh dunia.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Di Amerika Serikat, misalnya, yang selama ini mengklaim sebagai negara paling demokratis, kenyataannya masih menganggap wanita sebagai warga nomor dua. Dari 539 kursi yang ada di Kongres, hanya ada 93 yang tersedia untuk wanita. Angka itu telah lama berjalan, dan tampaknya masih akan terus berlangsung hingga tahun-tahun mendatang.
Berikut ini adalah daftar negara-negara yang dianggap terbaik untuk wanita, yang masing-masingnya memiliki kelebihan dalam memperlakukan dan menghargai wanita, sehingga bisa disebut sebagai negara-negara terbaik untuk wanita.
Rwanda:
Negara terbaik untuk politisi wanita
Di Rwanda, wanita memegang 45 dari 80 kursi di parlemen. Artinya, Rwanda adalah satu-satunya negara tempat wanita memegang suara mayoritas. Sebagai perbandingan, Oman, Qatar, Belize, dan Arab Saudi tidak memiliki satu pun wakil wanita dalam parlemen mereka, sementara parlemen di Amerika Serikat hanya ada 93 kursi yang dipegang wanita dari 539 kursi yang ada di Kongres.
Yunani:
Negara terbaik untuk melahirkan
Harapan terbesar dalam proses melahirkan tentunya keselamatan sang ibu dan anak yang akan dilahirkan. Di beberapa negara, dengan berbagai alasan dan latar belakang, tingkat kematian ibu dan bayi sangat tinggi. Sebaliknya, di Yunani, tingkat kematian saat melahirkan sangat rendah, yaitu 1 dari 31.800. Angka itu merupakan yang paling rendah di dunia. Sebagai perbandingan, Sudan Selatan adalah negara dengan tingkat kematian ibu melahirkan paling tinggi.
Thailand:
Negara terbaik untuk wanita karier
Meski wanita telah memiliki kebebasan yang jauh lebih banyak dibanding beberapa abad lalu, tapi bukan berarti wanita telah benar-benar merdeka. Di beberapa negara, dengan alasan dan latar belakang tertentu, wanita masih menjadi warga nomor dua, khususnya dalam bidang karier. Untuk hal ini, Thailand adalah negara terbaik untuk wanita karier. Sebanyak 45 persen manajer senior di Thailand adalah wanita, yang merupakan prestasi tertinggi dibanding negara lain. Sebagai perbandingan, di Jepang hanya ada 8 persen manajer senior wanita.
Jepang:
Negara terbaik untuk umur panjang
Jepang mungkin relatif buruk dalam hal jumlah wanita karier, karena sedikitnya jumlah pemimpin perusahaan berjenis kelamin wanita di sana. Tapi Jepang punya prestasi yang layak diperhatikan wanita. Jepang adalah negara yang wanitanya memiliki harapan hidup paling tinggi di dunia. Rata-rata wanita Jepang punya angka harapan hidup sampai 87 tahun. Sebagai perbandingan, wanita di Lesotho hanya memiliki harapan hidup rata-rata 48 tahun.
Amerika Serikat:
Negara terbaik untuk atlet wanita
Amerika Serikat bisa dibilang sebagai gudangnya atlet wanita. Kenyataannya, dalam bidang olahraga, AS memang tidak mempedulikan jenis kelamin. Mereka mendukung siapa pun yang memang berprestasi. Selain itu, penghasilan rata-rata atlet di AS juga merupakan yang terbesar di dunia. Jika AS dianggap sebagai negara terbaik untuk atlet wanita, maka Arab Saudi merupakan tempat terburuk bagi atlet wanita, karena tak pernah mengirim wanita ke Olimpiade.
Swedia:
Negara terbaik untuk hak-hak reproduksi
Dalam hal memelihara wanita hamil dan melahirkan, Swedia adalah negara hebat, karena mereka memberikan keistimewaan, semisal cuti melahirkan hingga dalam waktu cukup lama. Di sisi lain, Swedia juga sengaja melonggarkan persyaratan untuk melakukan aborsi, dan memungkinkan wanita melakukan aborsi hingga usia kehamilan 18 minggu. Sebagai perbandingan, beberapa negara melakukan larangan melakukan aborsi, semisal Nikaragua, Filipina, dan El Salvador.
Jamaika:
Negara terbaik untuk wanita pekerja terampil
Dalam bidang pekerjaan, konon pria lebih mampu berkonsentrasi, sementara wanita lebih terampil. Karenanya, bidang-bidang pekerjaan yang lebih banyak membutuhkan pikiran umumnya diserahkan pada kaum pria, sementara bidang-bidang pekerjaan yang lebih membutuhkan keterampilan diserahkan pada wanita. Dalam hal kerajinan dan keterampilan kerja semacam itu, Jamaika merupakan negara terbaik. Sekitar 60 persen pekerjaan terampil di Jamaika dilakukan wanita. Sebagai perbandingan, di Yaman ada ada 2 persen pekerjaan serupa yang ditangani wanita.
Swedia:
Negara terbaik untuk pekerja seni wanita
Selain sebagai negara yang sangat tinggi menjunjung hak-hak reproduksi wanita, Swedia juga sangat mendukung kiprah wanita di bidang kesenian. Dalam bidang film, misalnya, pemerintah Swedia bahkan langsung turun tangan dan mengamanatkan agar distribusi film tidak ada perbedaan antara pria dan wanita. Dewan Kesenian di negara itu juga mempromosikan persamaan antara karya seniman pria maupun seniman wanita. Meski begitu, pada 2011 hanya ada 5 persen dari 250 film terlaris yang dibuat wanita.
Lesotho:
Negara terbaik untuk wanita melek huruf
Meski upaya pemberantasan buta huruf telah digalakkan di berbagai negara sejak puluhan tahun lalu, namun bukan berarti semua negara telah terbebas dari buta huruf. Masih banyak orang—khususnya wanita—yang belum bisa baca tulis. Dalam hal ini, Lesotho merupakan negara terhebat dalam hal jumlah wanita yang telah melek huruf. Angka melek huruf untuk wanita di negara itu mencapai 95 persen, sementara melek huruf pada pria hanya 83 persen. Sebagai perbandingan, di Ethiopia hanya 18 persen wanita yang bisa membaca dan menulis.
Islandia:
Negara terbaik untuk menjadi seorang wanita
Dari daftar di atas, kita melihat suatu negara unggul dalam satu bidang tertentu, misalnya dalam hal penghargaan terhadap wanita karier, hak-hak reproduksi, kesempatan di parlemen, dan lain-lain. Ternyata, ada negara yang mampu “merangkum” semua kelebihan itu, hingga bisa dibilang merupakan negara terbaik untuk setiap wanita. Dalam hal ini, Islandia menjadi pemenangnya. Berdasarkan partisipasi politik, pendidikan, kesehatan, dan statistik ketenagakerjaan, Islandia dianggap paling tepat untuk wanita di seluruh dunia.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
