Negara-negara mana yang Memiliki Emas Terbanyak di Dunia?
https://www.belajarsampaimati.com/2014/06/negara-negara-pemilik-emas-terbanyak-di.html
Ilustrasi/istimewa |
Secara historis, nilai emas cenderung mengalami kenaikan tahun demi tahun, dan hal itu menjadikan banyak negara mempertahankan kepemilikannya, bahkan berusaha untuk menambah jumlah emas yang mereka miliki. Emas menjadi sebuah alat pelindung nilai kekayaan pribadi atau aset sebuah negara.
Hingga saat ini, Amerika Serikat masih menempati peringkat teratas sebagai negara yang memiliki emas dalam jumlah paling banyak, meski negara itu telah meninggalkan standar emas pada 1971. Hal itu menjadi bukti bahwa meski uang tidak lagi distandarisasi dengan emas, namun emas sebagai logam mulia tetap memiliki nilai tinggi.
Selain Amerika, Jerman juga menjadi negara pemilik emas terbesar dunia. Bank Sentral Jerman, Deutsche Bundesbank, yang bermarkas di Frankfurt, menjadi manajer cadangan devisa negara. Cadangan emas milik Jerman bahkan sebagian ada yang tersimpan di The Federal Reserves, yang merupakan bank sentral AS.
Dalam hal kepemilikan emas, IMF (International Monetary Fund) juga termasuk sebagai pemilik emas terbesar di dunia. Lembaga itu memiliki 187 negara anggota, dan cadangan emas yang dimiliki IMF dimaksudkan untuk membantu perekonomian anggotanya. Tergantung kondisi pasar, Dana Moneter Internasional dunia itu selalu melakukan aksi beli maupun aksi jual, sebagai inisiatif kondisi ekonomi.
Tidak mau kalah dengan Amerika dan negara Eropa, beberapa negara di kawasan Asia juga menjadikan emas sebagai cadangan devisa. Cina, misalnya menjadi negara Asia yang memiliki emas dalam jumlah paling banyak. Begitu pula Jepang, Korea, dan Taiwan.
World Gold Council, lembaga yang berurusan dengan cadangan emas di banyak negara, secara berkala melaporkan kepemilikan emas global yang ada di negara-negara dunia. Laporan data itu dikompilasi dari data statistik International Financial Statistics (IFS) dan Dana Moneter Internasional (IMF).
Berdasarkan data terkini, berikut ini adalah negara-negara yang dianggap sebagai pemilik emas dalam jumlah paling banyak di dunia.
Amerika Serikat
Amerika Serikat memiliki cadangan emas terbesar sejak tahun 1952, dan sebagian besarnya disimpan di United States Bullion Depository, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Fort-Knox, di Ketucky. Fort-Knox adalah salah satu tempat cadangan emas paling terkenal di dunia.
Mereka memegang mayoritas cadangan emas negara, sementara sisanya tersimpan di Philadelphia Mint, Denver Mint, West Point Bullion Depository, dan The San Francisco Assay Office.
Jika masing-masing cadangan emas di berbagai tempat itu digabungkan, total cadangan emas yang dimiliki Amerika mencapai 8.965,6 ton dan bernilai US$ 418,39 miliar, atau setara dengan Rp 3.765 triliun berdasarkan harga pasar terkini. Jumlah emas itu merupakan 75,6 persen dari cadangan devisa.
Jerman
Jerman memiliki 3.743,7 ton emas di negaranya, dan kadang digunakan untuk mencetak koin emas di bawah Perjanjian Emas Bank Sentral (Central Bank Gold Agreement/CBGA). Nilai cadangan emas di Jerman mencapai US$ 174,7 miliar, yang merupakan 73,7 persen dari cadangan devisa.
Di tahun mendatang, Jerman dikabarkan akan mengambil simpanan emas miliknya yang masih ada di negara lain, semisal di Paris dan Amerika.
Italia
Bank Sentral Italia tercatat memiliki 2.792,6 ton emas. Nilai cadangan emas itu mencapai US$ 126,12 miliar atau sekitar Rp 1.132 triliun. Cadangan emas tersebut merupakan 73,4 persen dari total cadangan devisa Italia.
Prancis
Bank Sentral Prancis, Banque De France, tercatat memiliki sebagian besar cadangan emas negara, sebesar 2.684,6 ton, senilai US$ 125,28 miliar atau sekitar Rp. 1.127 triliun. Jumlah itu merupakan 71,8 persen dari porsi cadangan devisa.
Cina
Cina memiliki cadangan devisa yang sangat besar, namun porsinya yang berwujud emas relatif kecil, yaitu sekitar 1,7 persen. Total emas yang dimiliki Cina mencapai 1.161,9 ton, senilai US$ 54,22 miliar atau setara dengan Rp. 488 triliun. Jumlah itu merupakan 1,7 persen dari cadangan devisa. Relatif kecil jika dibandingkan Amerika atau Jerman, namun yang terbesar untuk ukuran Asia.
Swiss
Bank Sentral Swiss memiliki 1.146,5 ton emas, senilai US$ 53,5 miliar atau sekitar Rp. 481 triliun. Simpanan emas tersebut merupakan 15,8 persen dari total cadangan devisa. Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, proporsi emas di Swiss relatif turun, karena adanya penjualan yang mereka lakukan pada tahun 1997.
Rusia
Rusia telah membangun cadangan emasnya sejak tahun 2006 untuk diversifikasi cadangan mata uang asing, dan untuk membantu membangun rubel sebagai mata uang cadangan internasional. Pada tahun 2009, Rusia meningkatkan produksi emasnya hingga 21 persen sehubungan dengan peresmian beberapa tambang baru.
Pada 2012, Rusia kembali menambahkan kepemilikan 75 ton cadangan emasnya, yang sebagian besar dibeli dari dalam negeri. Kini, total kepemilikan emas di Rusia mencapai 969,9 ton, dengan nilai US$ 44,8 miliar atau setara Rp. 403 triliun. Jumlah itu merupakan 9,2 persen dari total cadangan devisa negara tersebut.
Jepang
Pada 1950, cadangan emas di Jepang hanya sebanyak 6 ton. Baru pada tahun 1959, Bank Sentral Jepang mulai meningkatkan kepemilikan melalui pembelian emas secara drastis, dengan menaikkan pembelian hingga 169 ton dari tahun-tahun sebelumnya.
Pada 2011, Bank of Japan menjual cadangan emas negara senilai 20 triliun yen untuk meningkatkan perekonomian negara tersebut, dalam rangka menenangkan investor setelah bencana tsunami dan nuklir.
Kini, Jepang memiliki 843,5 ton emas, senilai US$ 39,36 miliar atau sekitar Rp. 354 triliun, yang merupakan 3,5 persen dari total cadangan devisa.
Belanda
Negeri Kincir Angin itu tercatat memiliki 675,2 ton emas, senilai US$ 31,5 miliar atau sekitar Rp. 283 triliun, yang merupakan 61,9 persen dari total cadangan devisa Belanda.
India
India tercatat memiliki 614,75 ton emas, senilai US$ 28,69 miliar atau sekitar Rp. 260 triliun, yang merupakan 9,9 persen dari total cadangan emas negara tersebut. India menjadi salah satu negara pemilik emas terbanyak di dunia, setelah membeli 200 ton emas dari IMF pada 2009, senilai US$ 6,9 miliar.
Portugal
Portugal menjadi salah satu negara pemilik emas terbesar dunia, dengan total kepemilikan emas sebanyak 421,6 ton, senilai US$ 19,7 miliar atau setara dengan Rp. 177 triliun. Cadangan emas yang dikelola oleh Bank Sentral Portugal itu merupakan 89,2 persen dari total cadangan devisa negara tersebut.
Bank Sentral Eropa
Didirikan pada 1998 oleh Uni Eropa, Bank Sentral Eropa bertugas mengatur kebijakan moneter negara-negara anggota kawasan euro. Bermarkas di Frankfurt, Bank Sentral Eropa menguasai 553,4 ton emas, senilai US$ 25,8 miliar atau sekitar Rp. 232 triliun, dan merupakan 35 persen dari total cadangan devisa bank tersebut.
International Monetary Fund
IMF atau International Monetary Fund memiliki 187 negara anggota di dunia. Lembaga moneter internasional itu memiliki emas sebanyak 3.101 ton, senilai US$ 144,76 miliar atau sekitar Rp 1.302 triliun.
Selain negara-negara dan lembaga di atas, berikut ini negara-negara lain yang juga dianggap sebagai pemilik emas terbesar di dunia:
- Taiwan: Jumlah emas 465,6 ton, dan merupakan 5,9 persen dari total cadangan devisa.
- Arab Saudi: Jumlah emas 322,9 ton, dan merupakan 3,3 persen dari total cadangan devisa.
- Lebanon: Jumlah emas 286,8 ton, dan merupakan 23,9 persen dari total cadangan devisa.
- Filipina: Jumlah emas 193,5 ton, dan merupakan 9,3 persen dari total cadangan devisa.
- Filipina: Jumlah emas 152,2 ton, dan merupakan 11 persen dari total cadangan devisa.
- Thailand: Jumlah emas 152,4 ton, dan merupakan 3,7 persen dari total cadangan devisa.
- Kazakhstan: Jumlah emas 145,3 ton, dan merupakan 23,8 persen dari total cadangan devisa.
- Singapura: Jumlah emas 127,4 ton, dan merupakan 1,8 persen dari total cadangan devisa.
- Korea: Jumlah emas 104,4 ton, dan merupakan 1,2 persen dari total cadangan devisa.
- Kuwait: Jumlah emas 79 ton, dan merupakan 12,3 persen dari total cadangan devisa.