Negara-negara dengan Perekonomian Paling Liberal
https://www.belajarsampaimati.com/2014/06/negara-negara-dengan-perekonomian_13.html
Ilustrasi/britannica.com |
Ekonomi liberal adalah sistem ekonomi yang bergerak menuju pasar bebas dan berpaham perdagangan bebas dalam era globalisasi, yang bertujuan menghilangkan kebijakan ekonomi proteksionisme.
Sistem ekonomi liberal adalah filosofi perekonomian kebebasan individu. Teori itu juga bersifat membebaskan individu untuk bertindak sesuka hati sesuai kepentingan dirinya sendiri, dan membiarkan semua individu untuk melakukan pekerjaan tanpa pembatasan, yang tujuannya menghasilkan yang terbaik untuk masyarakat luas (konsumen). Sebagian negara di dunia menganut ekonomi liberal, khususnya negara-negara di wilayah Eropa dan Amerika Serikat.
Umumnya, sistem ekonomi liberal memiliki ciri sebagai berikut:
Sistem ekonomi liberal memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungannya antara lain menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah. Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian. Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat dalam menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan. Selain itu, efisiensi dan efektivitas menjadi tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
Sedangkan kelemahan atau kerugian sistem ekonomi liberal di antaranya adalah terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat, khususnya jika birokratnya korup. Masyarakat yang kaya akan cenderung semakin kaya, sedang yang miskin semakin miskin, karena banyaknya praktik monopoli. Selain itu, pemerataan pendapatan sulit dilakukan karena adanya persaingan bebas.
Dalam kaitannya dengan sistem ekonomi liberal, Fraser Institute, Kanada, dan Economic Freedom Network melakukan studi yang hasilnya dipublikasikan dalam laporan yang disebut Economic Freedom of World Index atau Indeks EFW. Indeks tersebut berisi ukuran-ukuran kebebasan ekonomi lebih dari 100 negara di dunia. Indeks dibangun dengan metodologi yang meliputi lima komponen utama, yakni ukuran pemerintah, struktur hukum dan keamanan hak milik, akses kredit, kebebasan berdagang, serta aturan-aturan kredit, usaha, dan perburuhan.
Berdasarkan survei terhadap 141 negara di dunia, sejumlah negara dengan ekonomi kuat merajai peringkat 10 besar kebebasan ekonomi. Hong Kong dan Singapura adalah dua teratas wilayah maupun negara yang membuka ruang cukup lebar bagi kebebasan ekonomi. Berikut ini sepuluh besar wilayah maupun negara dengan peringkat kebebasan ekonomi tertinggi berdasarkan Indeks EFW.
Sebagaimana yang bisa dilihat pada daftar di atas, Hong Kong menempati peringkat paling tinggi. Prestasi ekonomi di Hong Kong di antaranya tertopang keluwesan perdagangan internasional negara itu yang mencatat skor 9,55 (peringkat 1). Selain itu, regulasi yang diterapkan negara tersebut memberikan peluang kemudahan untuk akses kredit, masalah ketenagakerjaan, dan perdagangan. Di bawah Hong Kong, negara-negara lain yang masuk speuluh besar memiliki prestasi yang tak jauh beda dalam bidang yang sama.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Sistem ekonomi liberal adalah filosofi perekonomian kebebasan individu. Teori itu juga bersifat membebaskan individu untuk bertindak sesuka hati sesuai kepentingan dirinya sendiri, dan membiarkan semua individu untuk melakukan pekerjaan tanpa pembatasan, yang tujuannya menghasilkan yang terbaik untuk masyarakat luas (konsumen). Sebagian negara di dunia menganut ekonomi liberal, khususnya negara-negara di wilayah Eropa dan Amerika Serikat.
Umumnya, sistem ekonomi liberal memiliki ciri sebagai berikut:
- Semua sumber produksi adalah milik masyarakat atau individu.
- Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
- Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
- Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
- Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
- Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
- Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonomi.
- Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.
Sistem ekonomi liberal memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungannya antara lain menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah. Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian. Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat dalam menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan. Selain itu, efisiensi dan efektivitas menjadi tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
Sedangkan kelemahan atau kerugian sistem ekonomi liberal di antaranya adalah terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat, khususnya jika birokratnya korup. Masyarakat yang kaya akan cenderung semakin kaya, sedang yang miskin semakin miskin, karena banyaknya praktik monopoli. Selain itu, pemerataan pendapatan sulit dilakukan karena adanya persaingan bebas.
Dalam kaitannya dengan sistem ekonomi liberal, Fraser Institute, Kanada, dan Economic Freedom Network melakukan studi yang hasilnya dipublikasikan dalam laporan yang disebut Economic Freedom of World Index atau Indeks EFW. Indeks tersebut berisi ukuran-ukuran kebebasan ekonomi lebih dari 100 negara di dunia. Indeks dibangun dengan metodologi yang meliputi lima komponen utama, yakni ukuran pemerintah, struktur hukum dan keamanan hak milik, akses kredit, kebebasan berdagang, serta aturan-aturan kredit, usaha, dan perburuhan.
Berdasarkan survei terhadap 141 negara di dunia, sejumlah negara dengan ekonomi kuat merajai peringkat 10 besar kebebasan ekonomi. Hong Kong dan Singapura adalah dua teratas wilayah maupun negara yang membuka ruang cukup lebar bagi kebebasan ekonomi. Berikut ini sepuluh besar wilayah maupun negara dengan peringkat kebebasan ekonomi tertinggi berdasarkan Indeks EFW.
- Hong Kong (skor 9,05)
- Singapura (skor 8,7)
- Selandia Baru (skor 8,27)
- Swiss (skor 8,08)
- Chili (skor 8,03)
- Amerika Serikat (skor 7,96)
- Kanada (skor 7,95)
- Australia (skor 7,9)
- Mauritius (skor 7,82)
- Inggris (skor 7,81)
Sebagaimana yang bisa dilihat pada daftar di atas, Hong Kong menempati peringkat paling tinggi. Prestasi ekonomi di Hong Kong di antaranya tertopang keluwesan perdagangan internasional negara itu yang mencatat skor 9,55 (peringkat 1). Selain itu, regulasi yang diterapkan negara tersebut memberikan peluang kemudahan untuk akses kredit, masalah ketenagakerjaan, dan perdagangan. Di bawah Hong Kong, negara-negara lain yang masuk speuluh besar memiliki prestasi yang tak jauh beda dalam bidang yang sama.
Hmm… ada yang mau menambahkan?