Mengapa Lampu Rem Kendaraan Berwarna Merah?

Ilustrasi/lifepal.co.id
Standar lampu rem kendaraan memang berwarna merah. Pilihan warna itu didasarkan pada kenyataan bahwa warna merah memiliki panjang gelombang paling tinggi, sehingga paling tampak oleh mata manusia. Hal itu sangat penting, karena berkaitan erat dengan keselamatan di jalan raya sehari-hari.

Berdasarkan fisika, warna merah merupakan spektrum elektromagnetik yang tampak oleh manusia. Radiasi elektromagnetik dalam rentang panjang gelombang disebut cahaya tampak. Tidak ada batasan yang tepat dari spektrum optik; mata normal manusia akan dapat menerima panjang gelombang dari 400 sampai 700 nm, meski beberapa orang dapat menerima panjang gelombang dari 380 sampai 780 nm (atau dalam frekuensi 790-400 terahertz).

Meskipun spektrum optik adalah spektrum yang kontinu, sehingga tidak ada batas yang jelas antara satu warna dengan warna lainnya, tabel berikut memberikan batas panjang gelombang untuk berbagai warna:
  • Ungu: 380-450 nm.
  • Biru: 450-495 nm.
  • Hijau: 495-570 nm.
  • Kuning: 570-590 nm.
  • Jingga: 590-620 nm.
  • Merah: 620-750 nm.
Jika kita perhatikan, warna merah memiliki panjang gelombang paling tinggi dibandingkan warna lainnya. Karena itu, warna merah paling mudah ditangkap oleh mata dari jarak yang relatif jauh, walau dalam keadaan gelap atau berkabut. Berdasarkan pertimbangan itulah lampu rem kendaraan sengaja menggunakan lampu merah, karena dianggap lebih mendukung keselamatan di jalan raya.

Kenyataan itu pula yang menjadikan tower atau gedung-gedung tinggi biasanya ditandai dengan lampu merah di bagian puncaknya, dengan tujuan agar pilot pesawat terbang dapat mengetahui bahwa di tempat itu ada tower atau bangunan tinggi dari jarak jauh.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Iptek 7140857291660533034

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item