Mengapa Kita Sulit Menolak Makanan Enak?

Mengapa Kita Sulit Menolak Makanan Enak?
Ilustrasi/istimewa
Makanan enak adalah godaan yang biasa memanjakan mata kita, yang kemudian mendorong hasrat kita untuk menikmatinya. Bahkan hanya dengan melihat fotonya saja, makanan enak telah mampu menerbitkan air liur banyak orang.

Sebagian kita memang ada yang memiliki pengendalian diri lebih baik, sehingga tidak mudah tergoda saat melihat makanan enak. Namun, sebagian yang lain—bisa jadi termasuk kita—sangat mudah tergoda dengan makanan enak.

Mengapa ada orang yang mampu menahan godaan makanan enak, namun ada juga yang tidak mampu menahan hasratnya setiap kali melihat makanan enak? Berdasarkan studi, ternyata hal itu dipengaruhi oleh bagian tertentu dalam otak.

Tim peneliti dari Dartmonth College and the University of Cologne melakukan studi yang melibatkan 31 wanita. Para peserta studi diminta mengerjakan dua tes, sementara peneliti mencatat aktivitas pada otak mereka.

Pada tes pertama, peserta diminta melihat gambar-gambar makanan berkalori tinggi yang berbeda, termasuk kue dan makanan cepat saji. Peneliti mencatat aktivitas yang terjadi pada bagian nukleus akumben otak saat melihat gambar makanan. Bagian tersebut berperan dalam dampak dan penghargaan.

Kemudian, pada tes kedua, peneliti mencatat aktivitas di bagian otak yang disebut inferior frontal gyrus, yang berkaitan dengan kemampuan pengendalian diri saat melihat gambar makanan. Para peserta diminta untuk menekan tombol saat mereka tergoda untuk memakan, dan tidak menekan saat merasa tak tertarik pada makanan yang diperlihatkan.

Setelah mengerjakan dua tugas itu, para peserta masih menjalani tes lanjutan selama seminggu untuk memberikan kabar kepada peneliti soal keinginan makanan dan pola makan mereka. Selain itu, mereka juga diminta untuk mengungkapkan seberapa besar keinginan mereka terhadap makanan, dan apakah mereka menuruti keinginan itu atau tidak.

Hasilnya, sebagaimana yang kemudian dipublikasikan di jurnal Psychological Science Study, peneliti menemukan bahwa wanita dengan aktivitas nukleus akumben lebih tinggi cenderung lebih sering mengalami keinginan untuk makan makanan dan menuruti keinginan tersebut.

Sebaliknya, wanita dengan aktivitas inferior frontal gyrus yang lebih tinggi jarang mengalami keinginan makan makanan, dan lebih mudah mengelola keinginan makannya.

Berdasarkan catatan mereka, peserta dengan aktivitas interior frontal gyrus yang terendah, 8,2 kali lebih mungkin menuruti keinginan makannya, dibandingkan peserta dengan aktivitas otak bagian tersebut yang tertinggi.

Studi menyimpulkan, bahwa pengendalian diri merupakan hal penting untuk menekan keinginan makan. Untuk hal tersebut, beberapa cara bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pengendalian diri, di antaranya dengan berolahraga.

Berada di sekeliling orang-orang dengan motivasi tinggi juga dapat mempermudah seseorang dalam mengendalikan diri. Selain itu, orang yang religius umumnya juga lebih mampu menahan godaan.

Hmm… bagaimana menurutmu?

Related

Studi 2736786983793530225

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item