Fakta Menarik Negara dan Ibukotanya

Ilustrasi/kumparan.com

Ibukota adalah kota utama di sebuah negara atau daerah, meskipun kota tersebut belum tentu yang paling besar. Di kota yang dijadikan ibukota biasanya terdapat gedung-gedung pemerintahan pusat atau daerah dan sebuah dewan perwakilan rakyat yang sering disebut parlemen, serta kantor pusat perusahaan-perusahaan komersial. Selain itu, di ibukota negara juga biasanya terdapat perwakilan-perwakilan dari negara asing yang biasa disebut kedutaan besar.

Dalam hal ibukota, umumnya negara hanya memiliki satu ibukota, dan di ibukota itulah pusat-pusat pemerintahan berada, beserta kantor-kantor perwakilan dari negara-negara asing. Namun, beberapa negara memiliki aturan yang unik, karena adanya dua atau lebih ibukota, dengan berbagai alasan dan latar belakang. Umumnya pula, kota-kota itu memiliki peran yang berbeda. Berikut ini di antaranya:

• Afrika Selatan memiliki tiga ibukota, yaitu Pretoria (ibukota administratif), Cape Town (ibukota legislatif), dan Bloemfontein (ibukota yudisial).
• Bolivia beribukota di Sucre, namun seluruh pemerintahannya berada di La Paz, kota terbesar mereka.
• Burma (Myanmar) beribukota resmi di Naypyidaw sejak 2005, namun semua badan pemerintahan dan sebagian besar lembaga dunia masih menganggap Rangoon (Yangon) sebagai ibukota.
• Tanzania beribukota resmi di Dodoma, namun semua pemerintahan berada di Dar es Salaam.
• Sri Lanka beribukota di Sri Jayawardenapura, namun Colombo dipakai sebagai “ibukota komersial” agar lebih dikenal orang asing.
• Israel menganggap Yerusalem sebagai ibukota tempat pemerintahan mereka, namun karena status politik Yerusalem tidak jelas maka kebanyakan negara dan PBB menganggap ibukota Israel adalah Tel Aviv.
• Palestina juga menganggap Yerusalem sebagai ibukota negara mereka, namun saat ini—karena status Yerusalem yang belum jelas—Palestina memiliki dua ibukota, yaitu Ramallah (diakui sebagai ibukota oleh internasional) dan Gaza (tempat kekuasaan Hamas, yang juga memerintah Palestina).
• Pantai Gading secara resmi beribukota di Yamoussoukro, namun semua pemerintahannya berada di Abidjan.
• Pada tahun 1912-1947, India memiliki dua ibukota berdasarkan musim, yaitu Delhi (ibukota saat musim dingin) dan Simla (ibukota saat musim panas).
• Benin secara resmi beribukota di Porto-Novou, namun pemerintahannya berada di Cotonou.
• Belanda beribukota di Amsterdam, tetapi kota pemerintahannya ada di Den Haag. Di kota itu pula terdapat perwakilan-perwakilan dari negara asing.
• Republik Cina beribukota secara resmi di Nanjing. Namun, karena Chiang Kai-shek kalah dalam perang saudara, ia memindahkan pemerintahan ke ibukota sementara di Taipei, Taiwan.
• Malaysia beribukota di Kuala Lumpur. Di kota itu pula parlemen, Yang Dipertuan Agung, dan perwakilan-perwakilan negara asing berada. Tetapi kantor Perdana Menteri berkedudukan di Putrajaya.

Selain keunikan dalam hal ibukota, seperti yang terjadi pada negara-negara di atas, ada pula negara-negara yang memindahkan ibukota mereka karena alasan politik atau ekonomi. Beberapa negara yang pernah memindahkan ibukota mereka adalah:

• Amerika Serikat, dari New York ke Philadelphia, lalu ke Washington, DC.
• Brazil, dari Rio de Janeiro ke Brasilia.
• Kazakhstan, dari Almaty/Alma Ata ke Astana.
• Turki, dari Istambul/Konstantinopel ke Ankara.

Di masa perang, ada pula ibukota yang dipindahkan karena dikuasai pihak asing atau musuh. Lithuania, misalnya, antara tahun 1918-1940 terpaksa beribukota di Kaunas, karena ibukota mereka (Vilnius) dikuasai Polandia. Untuk alasan yang sama, Republik Indonesia juga pernah memindahkan ibukota sementara ke Yogyakarta, lalu ke Bukittinggi, antara tahun 1945-1950.

Yang lebih unik lagi, ada pula satu ibukota dibagi dengan negara lain. Misalnya, Nikosia yang merupakan ibukota negara Siprus, dibagi dengan Republik Turki Siprus Utara semenjak tahun 1974. Sementara Berlin menjadi ibukota yang terbagi antara Republik Federal Jerman dan Republik Demokratis Jerman, antara tahun 1949-1990.

Hmm… ada yang mau menambahkan?