Bagaimana Cara Kerja Peredam Senjata?
https://www.belajarsampaimati.com/2014/06/bagaimana-cara-kerja-peredam-senjata.html
 |
| Ilustrasi/fightthenoise.org |
Di film-film action semisal James Bond, kita sering melihat senjata yang ditembakkan hanya memunculkan suara lirih, karena adanya peredam senjata yang dipasang. Padahal, jika tanpa peredam, letusan senjata api bisa mencapai 140 dB (desibel) dan dapat merusak pendengaran kita, karena sebegitu kerasnya. Bagaimana peredam senjata bisa membuat suara yang sedemikian keras jadi terdengar lirih?
Pada dasarnya, peredam senjata bekerja dengan prinsip fisika yang sederhana. Bayangkan sebuah balon gas. Jika kita tusuk balon dengan jarum, balon akan meletus dan menimbulkan suara keras. Tetapi, jika kita membuka balon dan membiarkan udaranya keluar perlahan-lahan, suaranya akan sangat pelan. Proses itulah yang menjadi ide dasar dari cara kerja peredam senjata.
Ketika peluru ditembakkan dari sebuah senjata, bubuk senapan akan terbakar di belakang peluru, sehingga menciptakan dentuman gas yang keras. Tekanan dari gas mendorong peluru melaju ke laras senapan. Ketika peluru keluar dari ujung senapan, suaranya seperti ketika kita membuka sumbatan botol, bahkan bisa lebih keras. Tekanan di belakang peluru sangat besar, sekitar 3.000 pound/inchi (PSI), sehingga suara ledakannya sangat keras.
Untuk mengurangi kerasnya suara itu, dipasanglah peredam. Peredam yang dipasang di ujung laras senjata memiliki volume 20-30 kali lebih besar dibandingkan laras senapan. Dengan peredam berada di tempatnya, gas yang tertekan di belakang peluru akan memiliki ruangan yang lebih luas untuk mengembang. Hasilnya, tekanan dan temperatur gas panas menurun drastis. Ketika peluru keluar dari lubang dalam peredam, tekanan yang terlepas jauh lebih rendah, sekitar 60 PSI, sehingga suara yang dihasilkan pun tidak lagi kencang dan memekakkan telinga.
Walaupun begitu, gambaran dalam film-film action Hollywood yang biasa kita tonton sebenarnya terlalu melebih-lebihkan. Meski sebuah senapan telah dipasangi peredam, hasil suaranya tidak selirih seperti yang kita lihat di film. Selain itu, peluru yang melaju dengan kecepatan supersonik tidak bisa diredam suaranya, karena peluru akan menciptakan sendiri ledakan sonik yang kecil.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Pada dasarnya, peredam senjata bekerja dengan prinsip fisika yang sederhana. Bayangkan sebuah balon gas. Jika kita tusuk balon dengan jarum, balon akan meletus dan menimbulkan suara keras. Tetapi, jika kita membuka balon dan membiarkan udaranya keluar perlahan-lahan, suaranya akan sangat pelan. Proses itulah yang menjadi ide dasar dari cara kerja peredam senjata.
Ketika peluru ditembakkan dari sebuah senjata, bubuk senapan akan terbakar di belakang peluru, sehingga menciptakan dentuman gas yang keras. Tekanan dari gas mendorong peluru melaju ke laras senapan. Ketika peluru keluar dari ujung senapan, suaranya seperti ketika kita membuka sumbatan botol, bahkan bisa lebih keras. Tekanan di belakang peluru sangat besar, sekitar 3.000 pound/inchi (PSI), sehingga suara ledakannya sangat keras.
Untuk mengurangi kerasnya suara itu, dipasanglah peredam. Peredam yang dipasang di ujung laras senjata memiliki volume 20-30 kali lebih besar dibandingkan laras senapan. Dengan peredam berada di tempatnya, gas yang tertekan di belakang peluru akan memiliki ruangan yang lebih luas untuk mengembang. Hasilnya, tekanan dan temperatur gas panas menurun drastis. Ketika peluru keluar dari lubang dalam peredam, tekanan yang terlepas jauh lebih rendah, sekitar 60 PSI, sehingga suara yang dihasilkan pun tidak lagi kencang dan memekakkan telinga.
Walaupun begitu, gambaran dalam film-film action Hollywood yang biasa kita tonton sebenarnya terlalu melebih-lebihkan. Meski sebuah senapan telah dipasangi peredam, hasil suaranya tidak selirih seperti yang kita lihat di film. Selain itu, peluru yang melaju dengan kecepatan supersonik tidak bisa diredam suaranya, karena peluru akan menciptakan sendiri ledakan sonik yang kecil.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
