Bagaimana Cara Kerja Baju Antipeluru?
https://www.belajarsampaimati.com/2014/06/bagaimana-cara-kerja-baju-antipeluru.html
Ilustrasi/jejaktapak.com |
Prinsip kerja baju antipeluru adalah mengurangi sebanyak mungkin lontaran energi kinetik peluru, dengan cara menggunakan lapisan-lapisan kevlar pada baju untuk menyerap energi laju tersebut dan memecahnya ke penampang baju yang luas, sehingga energi itu tidak cukup lagi bagi peluru untuk menembus baju.
Pada waktu menyerap laju energi peluru, baju (kevlar) mengalami deformasi yang menekan ke arah dalam (shock wave). Tekanan ke arah dalam itu akan diteruskan hingga mengenai tubuh pengguna. Batas maksimal penekanan ke dalam tidak boleh lebih dari 4,4 cm (44 mm). Jika batasan itu dilewati, maka pengguna baju akan mengalami luka dalam (internal organs injuries), yang tentunya akan membahayakan keselamatan jiwa.
Cara kerja baju antipeluru bisa dianalogikan dengan jaring gawang di lapangan bola. Ketika bola ditendang ke arah gawang, bola itu terlontar hingga kemudian ditahan oleh jaring gawang yang terdiri dari rangkaian tali yang saling terhubung satu sama lain. Ketika bola tertangkap jaring gawang, maka energi laju (kinetik) bola tersebut akan diserap oleh jaring gawang, yang menyebabkan tali di sekitarnya bertambah panjang (extend), lalu tekanan (tarikan) tali akan dialirkan ke tiang gawang.
Begitu pula yang terjadi pada baju antipeluru. Fungsi utama baju antipeluru adalah untuk menahan peluru, sehingga peluru yang ditembakkan tidak sampai masuk ke dalam tubuh si pemakai baju. Tujuannya tentu untuk menghindarkan si pemakai baju dari kemungkinan kematian akibat tertembak.
Tetapi, pemakaian baju antipeluru bukan berarti menghilangkan semua kemungkinan bahaya. Bagaimana pun, tembakan peluru yang sangat kuat dapat menimbulkan tekanan yang sama kuatnya. Meski telah ditahan baju antipeluru, namun si pemakai tetap bisa mengalami luka memar, atau bahkan sampai patah tulang.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Pada waktu menyerap laju energi peluru, baju (kevlar) mengalami deformasi yang menekan ke arah dalam (shock wave). Tekanan ke arah dalam itu akan diteruskan hingga mengenai tubuh pengguna. Batas maksimal penekanan ke dalam tidak boleh lebih dari 4,4 cm (44 mm). Jika batasan itu dilewati, maka pengguna baju akan mengalami luka dalam (internal organs injuries), yang tentunya akan membahayakan keselamatan jiwa.
Cara kerja baju antipeluru bisa dianalogikan dengan jaring gawang di lapangan bola. Ketika bola ditendang ke arah gawang, bola itu terlontar hingga kemudian ditahan oleh jaring gawang yang terdiri dari rangkaian tali yang saling terhubung satu sama lain. Ketika bola tertangkap jaring gawang, maka energi laju (kinetik) bola tersebut akan diserap oleh jaring gawang, yang menyebabkan tali di sekitarnya bertambah panjang (extend), lalu tekanan (tarikan) tali akan dialirkan ke tiang gawang.
Begitu pula yang terjadi pada baju antipeluru. Fungsi utama baju antipeluru adalah untuk menahan peluru, sehingga peluru yang ditembakkan tidak sampai masuk ke dalam tubuh si pemakai baju. Tujuannya tentu untuk menghindarkan si pemakai baju dari kemungkinan kematian akibat tertembak.
Tetapi, pemakaian baju antipeluru bukan berarti menghilangkan semua kemungkinan bahaya. Bagaimana pun, tembakan peluru yang sangat kuat dapat menimbulkan tekanan yang sama kuatnya. Meski telah ditahan baju antipeluru, namun si pemakai tetap bisa mengalami luka memar, atau bahkan sampai patah tulang.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
ishmah juga pernah melihat salah satu acara tv yang bahs ttg baju anti peluru.. dimana ketika kita menggunakan panah, panah itu bisa menembus baju anti peluru...
BalasHapus