Upaya-upaya Unik untuk Memancing Kehamilan

Upaya-upaya Unik untuk Memancing Kehamilan
Ilustrasi/istimewa
Bisa jadi ini tidak ilmiah, tapi banyak orang melakukannya, dan mempercayainya. Di Indonesia, khususnya di sebagian masyarakat Jawa, pasangan yang belum juga dikaruniai anak kadang “meminjam” anak famili atau saudaranya, dengan tujuan untuk “memancing” kehamilan.

Mendapatkan dan memiliki anak memang kadang misteri. Pasangan-pasangan yang baru menikah kadang bisa cepat memperoleh anak, namun banyak pula pasangan yang telah bertahun-tahun menikah belum juga dikaruniai anak. Tentu bukan masalah kalau pasangan tersebut memang tidak terlalu berharap anak.

Namun pasangan yang ingin memiliki anak kadang merasa sedih jika tidak juga dikaruniai anak. Pasangan semacam itulah yang kadang melakukan berbagai upaya untuk cepat hamil, dengan berbagai sarana. Salah satunya dengan “meminjam” anak orang lain.

Dengan “meminjam” anak orang lain, kemudian mengurusnya sebagaimana anak sendiri selama beberapa waktu, diyakini dapat “memancing” kehamilan pasangan wanita, karena secara tak langsung kegiatan mengurus anak semacam itu akan menumbuhkan naluri ibu di dalam dirinya. Entah hal itu memang kemudian membuatnya benar-benar hamil dan memiliki anak sendiri atau tidak, banyak pasangan yang mencoba melakukannya.

Lain di Indonesia, lain pula di Taiwan. Dalam tradisi orang Taiwan, pinjam meminjam pembalut wanita dipercaya bisa “memancing” kehamilan atau meningkatkan kesuburan.

Jadi, di sana, wanita-wanita yang subur (punya anak) meminjamkan (mungkin lebih tepat disebut memberikan) pembalut miliknya ke teman wanitanya yang masih berupaya mendapatkan anak. Cara itu dipercaya bisa menjadi pancingan bagi wanita yang belum juga dikaruniai anak. Tentu saja pembalut yang diberikan adalah pembalut baru, bukan pembalut bekas.

Tradisi unik itu pun didukung pemerintah Taiwan, yang memang mendorong warganya untuk segera punya anak. Imbauan pun diberikan kepada para ibu untuk saling meminjamkan pembalut pada rekan-rekannya yang memiliki masalah dengan kesuburan sehingga belum punya anak.

Departemen urusan sipil di Taipei bahkan memfasilitasi pinjam meminjam pembalut pancingan tersebut. Ibu-ibu yang sedang hamil bisa menyumbang pembalut miliknya di kantor-kantor cabang, untuk didistribusikan ke ibu-ibu yang membutuhkan.

Huang Lu Ching-ju, komisioner departemen urusan sipil di sana, menyatakan, “Kami berharap warga Taipei yang ingin hamil bisa mendapat berkah dari pembalut keberuntungan tersebut, dan harapan-harapan mereka bisa terkabulkan.”

Sekali lagi, bisa jadi ini tidak ilmiah. Namun, data dari departemen terkait di Taiwan menunjukkan, angka kelahiran di negeri itu mengalami kenaikan 59 persen menjadi 29.498 kelahiran sejak program peningkatan angka kelahiran diluncurkan.

Hmm… bagaimana menurutmu?

Related

Studi 8604694236763499869

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item