Olahraga Dapat Menjauhkan Kita dari Makanan Berlemak
https://www.belajarsampaimati.com/2014/05/olahraga-dapat-menjauhkan-kita-dari_5.html
Ilustrasi/alodokter.com |
Olahraga adalah cara mudah untuk sehat, karena rutin berolahraga menjadikan tubuh kita lebih bugar. Namun, ternyata, efek positif olahraga tidak hanya berfungsi menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, melainkan juga mampu menjauhkan kita dari makanan tidak sehat yang cenderung berlemak.
Tim peneliti dari Harvard Medical School melakukan studi yang menghasilkan temuan bahwa olahraga rutin membuat otak tak mudah tergiur pada makanan berlemak atau berkalori tinggi. Mereka membandingkan orang-orang yang rutin datang ke gym atau tempat olahraga, dengan yang tak pernah berolahraga. Ternyata mereka yang rajin berolahraga tidak begitu tertarik pada makanan berkalori tinggi, dan hal itu terlihat pada bagian otak yang berfungsi memperlihatkan reward terhadap makanan.
Mereka yang gemar menjaga badannya dengan berolahraga juga meletakkan makanan berlemak atau berkalori tinggi pada skala keinginan paling bawah, terutama makanan yang rasanya gurih semisal burger keju dan kentang goreng.
William Killgore, Ph.D., salah satu peneliti, menyatakan, “Dengan olahraga rutin, kita tidak hanya membakar kalori, namun juga mengubah cara otak kita bereaksi terhadap makanan-makanan tertentu.”
Mengapa hal itu bisa terjadi? William Killgore menduga bahwa latihan fisik meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap leptin atau protein dalam sel lemak yang bertugas mengendalikan selera makan, dan mengirim pesan ke otak bahwa kita sudah merasa kenyang.
Ia menambahkan, “Bisa pula hal ini terjadi karena orang merasa lebih baik setelah berolahraga, karena olahraga dapat bertindak sebagai semacam reward mental, sehingga orang tak begitu membutuhkan camilan berkalori tinggi. Selain itu, aktivitas olahraga juga meningkatkan mood kita.”
Menariknya, untuk bisa mendapatkan efek positif olahraga yang berhubungan dengan studi ini tidak perlu terlalu berat atau lama. Berolahraga tiga kali seminggu dengan durasi rata-rata 40 menit pun sudah bisa menghasilkan manfaat positif di atas.
Hmm… bagaimana menurutmu?
Tim peneliti dari Harvard Medical School melakukan studi yang menghasilkan temuan bahwa olahraga rutin membuat otak tak mudah tergiur pada makanan berlemak atau berkalori tinggi. Mereka membandingkan orang-orang yang rutin datang ke gym atau tempat olahraga, dengan yang tak pernah berolahraga. Ternyata mereka yang rajin berolahraga tidak begitu tertarik pada makanan berkalori tinggi, dan hal itu terlihat pada bagian otak yang berfungsi memperlihatkan reward terhadap makanan.
Mereka yang gemar menjaga badannya dengan berolahraga juga meletakkan makanan berlemak atau berkalori tinggi pada skala keinginan paling bawah, terutama makanan yang rasanya gurih semisal burger keju dan kentang goreng.
William Killgore, Ph.D., salah satu peneliti, menyatakan, “Dengan olahraga rutin, kita tidak hanya membakar kalori, namun juga mengubah cara otak kita bereaksi terhadap makanan-makanan tertentu.”
Mengapa hal itu bisa terjadi? William Killgore menduga bahwa latihan fisik meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap leptin atau protein dalam sel lemak yang bertugas mengendalikan selera makan, dan mengirim pesan ke otak bahwa kita sudah merasa kenyang.
Ia menambahkan, “Bisa pula hal ini terjadi karena orang merasa lebih baik setelah berolahraga, karena olahraga dapat bertindak sebagai semacam reward mental, sehingga orang tak begitu membutuhkan camilan berkalori tinggi. Selain itu, aktivitas olahraga juga meningkatkan mood kita.”
Menariknya, untuk bisa mendapatkan efek positif olahraga yang berhubungan dengan studi ini tidak perlu terlalu berat atau lama. Berolahraga tiga kali seminggu dengan durasi rata-rata 40 menit pun sudah bisa menghasilkan manfaat positif di atas.
Hmm… bagaimana menurutmu?