Negara-negara dengan Harga BBG Termurah di Dunia
https://www.belajarsampaimati.com/2014/05/negara-negara-dengan-harga-bbg-termurah.html
Ilustrasi/ruangenergi.com |
Selain BBM (Bahan Bakar Minyak), banyak kendaraan di berbagai negara yang menggunakan BBG (Bahan Bakar Gas). Di Indonesia, bahan bakar gas memang belum umum digunakan untuk kendaraan, padahal harganya lebih murah dibanding bahan bakar minyak semisal premium atau pertamax. Sekadar ilustrasi, ketika harga premium masih Rp. 4.500 per liter, harga BBM hanya Rp. 3.100 per liter setara premium (LSP).
Di negara-negara maju, telah banyak kendaraan yang menggunakan bahan bakar gas, mengimbangi penggunaan bahan bakar minyak. Seiring kenaikan harga minyak mentah dunia, para pengguna BBG juga khawatir bahan bakar gas ikut terus naik. Di Amerika Serikat, misalnya, harga BBG telah mencapai US$ 4 per gallon atau setara Rp. 9.523 per liter. Di negara Eropa, harganya bahkan lebih tinggi lagi.
Meski begitu, tidak semua negara mengalami kenaikan harga BBG. Di beberapa negara, di antaranya yang ikut anggota organisasi negara produsen minyak dunia (OPEC), masih mengenakan harga murah untuk bahan bakar gas mereka. Sementara negara lain yang tidak masuk OPEC tetap bisa mempertahankan harga BBG di kisaran cukup rendah karena berlokasi dekat dengan negara produsen gas. Selain itu, ada pula negara-negara yang mengalokasikan subsidi cukup besar guna menekan harga gas tetap rendah.
Berdasarkan data yang dihasilkan lembaga penelitian Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GTZ), ada beberapa negara di Asia, selain Indonesia, yang dianggap sebagai negara-negara dengan harga BBG paling murah di dunia. Konversi dilakukan dengan nilai tukar Rp. 9.000 per dolar AS, dan 1 galon sama dengan 3,78 liter.
Uni Emirat Arab
Uni Emirat Arab, yang di dalamnya termasuk Dubai dan Abu Dhabi, dinilai masih dalam kondisi stabil. Meski banyak negara tetangganya, terutama dari Timur Tengah, yang mengalami instabilitas dalam negeri. Di Uni Emirat Arab, harga gas US$ 1,78 per galon atau setara Rp. 4.238 per liter.
Brunei Darussalam
Brunei Darussalam tidak masuk anggota OPEC, namun negara itu terkenal dengan salah satu perusahaan minyak terbesarnya, Brunei Shell Petroleum Co. Di Brunei, harga gas US$ 1,47 per galon atau setara Rp. 3.500 per liter.
Yaman
Sebagaimana Brunei Darussalam, Yaman juga bukan anggota OPEC. Saat ini, Yaman bisa dibilang sedang dalam kondisi politik yang tidak stabil. Harga bahan bakar gas di negeri itu US$ 1,32 per galon atau setara Rp. 3.142 per liter.
Oman
Sejak terjadi instabilitas di kawasan Timur Tengah, Oman mulai dilanda aksi demonstrasi, meski masih dalam skala terbatas. Di Oman, harga bahan bakar gas US$ 1,17 per galon atau setara Rp. 2.785 per liter.
Kuwait
Kuwait, sebagaimana negara-negara yang disebut di atas, juga bukan anggota OPEC. Negara yang dituding mendukung aksi pemberontakan di Libya ini mengenakan harga bahan bakar gas US$ 0,87 per galon atau setara Rp. 2.071 per liter.
Turkmenistan
Dalam hal bahan bakar, Turkmenistan sedang menjalin kesepakatan kerja sama dengan Iran untuk membangun proyek pipanisasi. Di negeri ini, harga bahan bakar gas US$ 0,83 per galon atau setara Rp. 1.976 per liter.
Bahrain
Negeri ini sedang mengalami sedikit masalah dengan adanya aksi kekerasan, meski telah diredam setelah pemerintah menurunkan militer. Di Bahrain, yang juga bukan anggota OPEC, harga bahan bakar gas US$ 0,79 per galon atau setara Rp. 1.880 per liter.
Qatar
Selama ini, Qatar menjual gas alam ke Inggris dalam jumlah yang cukup signifikan. Negara anggota OPEC itu juga mendukung ekonomi Spanyol dengan melakukan investasi di bidang perbankan dan perusahaan lainnya. Di Qatar, harga bahan bakar gas US$ 0,72 per galon atau setara Rp. 1.714 per liter.
Arab Saudi
Meski termasuk produsen minyak besar dan anggota OPEC, pejabat di bidang perminyakan Arab Saudi mengkhawatirkan kenaikan harga minyak mentah dunia, dan akibatnya pada ekonomi global. Di sana, harga bahan bakar gas US$ 0,61 per galon atau setara Rp. 1.452 per liter.
Iran
Di antara negara-negara lain dalam daftar ini, Iran bisa dibilang sebagai negara dengan bahan bakar gas paling murah di dunia. Kenyataannya, anggaran pemerintahan Iran menetapkan harga minyak mentah pada level US$ 80 per barel, atau lebih rendah dibandingkan kondisi pasar minyak global. Di Iran, harga bahan bakar gas cuma US$ 0,37 per galon atau setara Rp. 880 per liter.
Di negara-negara maju, telah banyak kendaraan yang menggunakan bahan bakar gas, mengimbangi penggunaan bahan bakar minyak. Seiring kenaikan harga minyak mentah dunia, para pengguna BBG juga khawatir bahan bakar gas ikut terus naik. Di Amerika Serikat, misalnya, harga BBG telah mencapai US$ 4 per gallon atau setara Rp. 9.523 per liter. Di negara Eropa, harganya bahkan lebih tinggi lagi.
Meski begitu, tidak semua negara mengalami kenaikan harga BBG. Di beberapa negara, di antaranya yang ikut anggota organisasi negara produsen minyak dunia (OPEC), masih mengenakan harga murah untuk bahan bakar gas mereka. Sementara negara lain yang tidak masuk OPEC tetap bisa mempertahankan harga BBG di kisaran cukup rendah karena berlokasi dekat dengan negara produsen gas. Selain itu, ada pula negara-negara yang mengalokasikan subsidi cukup besar guna menekan harga gas tetap rendah.
Berdasarkan data yang dihasilkan lembaga penelitian Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GTZ), ada beberapa negara di Asia, selain Indonesia, yang dianggap sebagai negara-negara dengan harga BBG paling murah di dunia. Konversi dilakukan dengan nilai tukar Rp. 9.000 per dolar AS, dan 1 galon sama dengan 3,78 liter.
Uni Emirat Arab
Uni Emirat Arab, yang di dalamnya termasuk Dubai dan Abu Dhabi, dinilai masih dalam kondisi stabil. Meski banyak negara tetangganya, terutama dari Timur Tengah, yang mengalami instabilitas dalam negeri. Di Uni Emirat Arab, harga gas US$ 1,78 per galon atau setara Rp. 4.238 per liter.
Brunei Darussalam
Brunei Darussalam tidak masuk anggota OPEC, namun negara itu terkenal dengan salah satu perusahaan minyak terbesarnya, Brunei Shell Petroleum Co. Di Brunei, harga gas US$ 1,47 per galon atau setara Rp. 3.500 per liter.
Yaman
Sebagaimana Brunei Darussalam, Yaman juga bukan anggota OPEC. Saat ini, Yaman bisa dibilang sedang dalam kondisi politik yang tidak stabil. Harga bahan bakar gas di negeri itu US$ 1,32 per galon atau setara Rp. 3.142 per liter.
Oman
Sejak terjadi instabilitas di kawasan Timur Tengah, Oman mulai dilanda aksi demonstrasi, meski masih dalam skala terbatas. Di Oman, harga bahan bakar gas US$ 1,17 per galon atau setara Rp. 2.785 per liter.
Kuwait
Kuwait, sebagaimana negara-negara yang disebut di atas, juga bukan anggota OPEC. Negara yang dituding mendukung aksi pemberontakan di Libya ini mengenakan harga bahan bakar gas US$ 0,87 per galon atau setara Rp. 2.071 per liter.
Turkmenistan
Dalam hal bahan bakar, Turkmenistan sedang menjalin kesepakatan kerja sama dengan Iran untuk membangun proyek pipanisasi. Di negeri ini, harga bahan bakar gas US$ 0,83 per galon atau setara Rp. 1.976 per liter.
Bahrain
Negeri ini sedang mengalami sedikit masalah dengan adanya aksi kekerasan, meski telah diredam setelah pemerintah menurunkan militer. Di Bahrain, yang juga bukan anggota OPEC, harga bahan bakar gas US$ 0,79 per galon atau setara Rp. 1.880 per liter.
Qatar
Selama ini, Qatar menjual gas alam ke Inggris dalam jumlah yang cukup signifikan. Negara anggota OPEC itu juga mendukung ekonomi Spanyol dengan melakukan investasi di bidang perbankan dan perusahaan lainnya. Di Qatar, harga bahan bakar gas US$ 0,72 per galon atau setara Rp. 1.714 per liter.
Arab Saudi
Meski termasuk produsen minyak besar dan anggota OPEC, pejabat di bidang perminyakan Arab Saudi mengkhawatirkan kenaikan harga minyak mentah dunia, dan akibatnya pada ekonomi global. Di sana, harga bahan bakar gas US$ 0,61 per galon atau setara Rp. 1.452 per liter.
Iran
Di antara negara-negara lain dalam daftar ini, Iran bisa dibilang sebagai negara dengan bahan bakar gas paling murah di dunia. Kenyataannya, anggaran pemerintahan Iran menetapkan harga minyak mentah pada level US$ 80 per barel, atau lebih rendah dibandingkan kondisi pasar minyak global. Di Iran, harga bahan bakar gas cuma US$ 0,37 per galon atau setara Rp. 880 per liter.
Hmm… ada yang mau menambahkan?