Mengunyah Permen Karet ternyata Bisa Merusak Memori
https://www.belajarsampaimati.com/2014/05/mengunyah-permen-karet-bisa-merusak.html
Ilustrasi/istimewa |
Sebelumnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengunyah permen karet dapat meningkatkan kemampuan otak dalam hal memori. Namun, penelitian terbaru justru menemukan fakta sebaliknya. Temuan yang dipublikasikan dalam Quarterly Journal of Experimental Psychology menunjukkan bahwa mengunyah permen karet justru dapat merusak memori jangka pendek.
Tim ilmuwan dari University of Cardiff di Inggris melakukan penelitian dengan melibatkan 40 relawan, untuk mencari tahu efek yang terjadi pada memori jangka pendek, dengan atau tanpa mengunyah permen karet.
Dalam studi itu, sebagian relawan diminta mengingat urutan huruf dan angka yang diacak sambil mengunyah permen karet, sementara yang lain tidak mengunyah permen karet. Kemudian mereka diminta untuk mengulangi semua angka dan huruf yang tadi diingatnya.
Hasilnya menunjukkan bahwa permen karet yang dikunyah para relawan tampaknya menyebabkan gangguan pada kemampuan mengingat jangka pendek. Karena relawan yang tidak mengunyah permen relatif lebih tepat dalam mengulang apa yang baru dilihatnya, sementara relawan yang mengunyah permen karet menunjukkan hal sebaliknya.
Sekadar catatan, kehilangan memori jangka pendek bisa diatasi dengan meningkatkan asupan zat besi melalui makanan, seperti tahu, bayam, kacang pinto, dan daging merah tanpa lemak. Selain itu, apel dan blueberry juga baik dikonsumsi karena kaya antioksidan, dan segelas anggur merah juga dipercaya bisa mempertajam ingatan.
Hmm… bagaimana menurutmu?
BARU TAU
BalasHapusMenurut saya praktek penelitian tersebut salah. Seharusnya mereka mengingat huruf atau angka-angka tersebut setelah mengunyah permen karet yg dikunyah agak lama, bukan sewaktu mengunyah permen karet karena sewaktu mengunyah permen karet otak kita sedang bekerja untuk mengunyah, jelas hal tersebut sulit untuk menghafal. Mungkin sang ilmuwan salah untuk menafsirkan tentang "permen karet dapat mempertajam ingatan". Mungkin sang ilmuwan menafsirkannya dengan menghafal sesuatu sambil mengunyah permen karet, padahal seharusnya menhafal sesuatu SESUDAH mengunyah permen karet. Jadi, menurut saya praktek yg dilakukan sang ilmuwan tersebut salah
BalasHapussetuju pak
Hapus