Mengapa Telapak Kaki dan Ketiak Gampang Geli?
https://www.belajarsampaimati.com/2014/05/mengapa-telapak-kaki-dan-ketiak-gampang.html
Ilustrasi/suara.com |
Beberapa orang mungkin memiliki bagian sensitif yang berbeda pada tubuhnya, namun telapak kaki dan ketiak adalah dua bagian tubuh yang umumnya mudah geli, meski derajatnya bervariasi. Mengapa telapak kaki dan ketiak menjadi bagian yang sensitif dengan rasa geli ketika disentuh atau digelitik?
Pada telapak kaki terdapat syaraf Meissner’s corpuscles yang konsentrasinya sangat tinggi. Ujung syaraf itu menjadikan telapak kaki memiliki kadar geli yang lebih tinggi daripada bagian tubuh lainnya.
Selain itu, bagian tubuh yang paling mudah geli adalah bagian yang sangat rentan terhadap serangan, setidaknya di sekitar bagian atas tubuh. Pada bagian ketiak, misalnya, mengandung pembuluh darah dan arteri, serta memungkinkan akses leluasa ke jantung, karena tulang rusuk sangkar tidak lagi memberikan perlindungan kepada rongga dada di sekitar ketiak.
Hal yang sama juga berlaku pada bagian tubuh lain yang mudah geli, misalnya leher. Karena tidak ada perlindungan dari tulang, secara otomatis seseorang akan bereaksi ketika daerah tersebut disentuh orang lain. Kemudian, syaraf reseptor yang dekat permukaan kulit akan membuat sensitifitasnya juga makin tinggi. Leher juga mengandung bagian-bagian penting, seperti karotid yang memasok darah ke otak, serta batang leher yang membawa udara ke paru-paru juga terletak di bagian depan leher.
Selain hal-hal di atas, penyebab lain yang membuat kita mudah geli karena adanya aktivitas di otak. Cerebellum (otak kecil) merespons sentuhan dengan lebih aktif ketika sentuhan itu datang mendadak, dibandingkan jika sentuhan itu telah diantisipasi. Jika otak sudah bisa mengenali sentuhan yang akan datang, hal itu akan membuat syaraf respons tidak terlalu intens. Karenanya, seseorang tidak pernah bisa menggelitik diri sendiri.
Sekadar catatan, orang biasanya tertawa saat digelitik—entah di telapak kaki atau lainnya—karena dipengaruhi oleh faktor sosial. Artinya, meski sama-sama terasa geli, kebanyakan orang akan menunjukkan reaksi berbeda tergantung siapa yang menggelitiknya. Jika si pelaku termasuk orang dekat, semisal teman atau keluarga, reaksi yang timbul biasanya tawa. Tetapi jika hal itu dilakukan orang asing atau tak dikenal, reaksi yang timbul tidak lagi tawa, tapi bisa marah.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Pada telapak kaki terdapat syaraf Meissner’s corpuscles yang konsentrasinya sangat tinggi. Ujung syaraf itu menjadikan telapak kaki memiliki kadar geli yang lebih tinggi daripada bagian tubuh lainnya.
Selain itu, bagian tubuh yang paling mudah geli adalah bagian yang sangat rentan terhadap serangan, setidaknya di sekitar bagian atas tubuh. Pada bagian ketiak, misalnya, mengandung pembuluh darah dan arteri, serta memungkinkan akses leluasa ke jantung, karena tulang rusuk sangkar tidak lagi memberikan perlindungan kepada rongga dada di sekitar ketiak.
Hal yang sama juga berlaku pada bagian tubuh lain yang mudah geli, misalnya leher. Karena tidak ada perlindungan dari tulang, secara otomatis seseorang akan bereaksi ketika daerah tersebut disentuh orang lain. Kemudian, syaraf reseptor yang dekat permukaan kulit akan membuat sensitifitasnya juga makin tinggi. Leher juga mengandung bagian-bagian penting, seperti karotid yang memasok darah ke otak, serta batang leher yang membawa udara ke paru-paru juga terletak di bagian depan leher.
Selain hal-hal di atas, penyebab lain yang membuat kita mudah geli karena adanya aktivitas di otak. Cerebellum (otak kecil) merespons sentuhan dengan lebih aktif ketika sentuhan itu datang mendadak, dibandingkan jika sentuhan itu telah diantisipasi. Jika otak sudah bisa mengenali sentuhan yang akan datang, hal itu akan membuat syaraf respons tidak terlalu intens. Karenanya, seseorang tidak pernah bisa menggelitik diri sendiri.
Sekadar catatan, orang biasanya tertawa saat digelitik—entah di telapak kaki atau lainnya—karena dipengaruhi oleh faktor sosial. Artinya, meski sama-sama terasa geli, kebanyakan orang akan menunjukkan reaksi berbeda tergantung siapa yang menggelitiknya. Jika si pelaku termasuk orang dekat, semisal teman atau keluarga, reaksi yang timbul biasanya tawa. Tetapi jika hal itu dilakukan orang asing atau tak dikenal, reaksi yang timbul tidak lagi tawa, tapi bisa marah.
Hmm… ada yang mau menambahkan?