Mengapa Pluto Tidak Disebut Planet?

Ilustrasi/kompas.com
Pluto ditemukan oleh Clyde William Tombaugh, astronom muda di Observatorium Lowell, pada 18 Februari 1930. Sejak saat itu, Pluto menjadi anggota Bimasakti yang letaknya paling jauh.

Jarak Pluto dengan Matahari adalah 5.900,1 juta kilometer. Pluto memiliki diameter mencapai 4.862 kilometer, dan memiliki massa 0,002 massa Bumi. Periode rotasi Pluto adalah 6,39 hari, sedangkan periode revolusinya 248,4 tahun. Bentuk Pluto mirip Bulan dengan atmosfer yang mengandung metan. Suhu permukaan Pluto berkisar -2.330 derajat Celsius sampai -2.230 derajat Celsius, hingga sebagian besar berwujud es.

Tujuh puluh enam tahun setelah menyandang sebutan planet, akhirnya diputuskan bahwa Pluto tidak bisa dimasukkan dalam golongan planet. Melalui voting pada sidang umum Perhimpunan Astronomi Internasional (International Astronomical Union, IAU) di Praha, Ceko, 24 Agustus 2006, para astronom sepakat bahwa Pluto bukan planet.

Pada 7 September 2006, nama Pluto bahkan diganti dengan nomor, yaitu 134340. Nama atau nomor itu diberikan oleh Minor Planet Center (MPC), organisasi resmi yang mengumpulkan dan mengurus data mengenai asteroid dan komet dalam tata surya kita. Lalu mengapa Pluto tidak lagi disebut planet? Ada beberapa penyebab, di antaranya berikut ini.

Benda angkasa disebut sebagai planet jika memiliki bagian seperti Bumi, yaitu gas, batu, dan air. Sedangkan Pluto hanya memiliki batu dan es. Ukuran Pluto juga tergolong kecil, tidak sampai setengah dari diameter Merkurius yang merupakan planet sangat kecil. Kemudian, orbit Pluto juga kadang tumpang tindih dengan orbit Neptunus.

Selain itu, Pluto berukuran hampir sama dengan satelit-satelitnya, yang membuat Pluto hanya dianggap sebagai benda langit, yang tidak bisa disebut planet.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Astronomi 2697736691909604524

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item