Mengapa Lemari Es Bisa Dingin?
https://www.belajarsampaimati.com/2014/05/mengapa-lemari-es-bisa-dingin.html
Ilustrasi/dream.co.id |
Kita bersyukur dengan adanya lemari es. Di cuaca panas, saat butuh minuman dingin yang menyegarkan, kita tinggal membuka lemari es, mengambil minuman yang diinginkan di dalamnya, kemudian menikmatinya. Bagaimana cara kerja lemari es, hingga bisa dingin seperti itu?
Sistem kerja lemari es dimulai dari bagian kompresor, yang merupakan jantung kulkas yang berfungsi sebagai tenaga penggerak. Pada waktu dialiri listrik, motor kompresor akan berputar dan memberikan tekanan pada bahan pendingin (refrigerant). Jika diberi tekanan, bahan pendingin yang berwujud gas akan menjadi gas yang bertekanan dan bersuhu tinggi (panas). Kemudian, hasil proses tersebut ditekan masuk ke kondensor (alat untuk mengubah uap menjadi air) dengan cepat.
Ketika masuk ke kondensor, gas tersebut segera bereaksi mencari kesetimbangan energi dengan segera melepaskan panas dirinya ke udara luar atau sekitar, untuk mendinginkan diri. Hal itu menyebabkan terjadinya proses sublimasi (perubahan wujud dari gas menjadi cair). Bagian kondensor kemudian membantu gas panas itu menjadi cepat dingin. Hasil sublimasi itu lalu akan terdorong menuju pipa kapiler, naik menuju evaporator.
Saat berada di dalam evaporator, refrigerant cair akan menguap, dan wujudnya kembali menjadi gas yang memiliki tekanan dan suhu yang sangat rendah (dingin). Gas itulah yang ditiup keluar oleh evaporator-blower sebagai udara dingin yang ada di dalam lemari es kita. Banyaknya udara dingin yang keluar itu juga bisa diatur menggunakan saklar termostat manual yang ada di lemari es.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Sistem kerja lemari es dimulai dari bagian kompresor, yang merupakan jantung kulkas yang berfungsi sebagai tenaga penggerak. Pada waktu dialiri listrik, motor kompresor akan berputar dan memberikan tekanan pada bahan pendingin (refrigerant). Jika diberi tekanan, bahan pendingin yang berwujud gas akan menjadi gas yang bertekanan dan bersuhu tinggi (panas). Kemudian, hasil proses tersebut ditekan masuk ke kondensor (alat untuk mengubah uap menjadi air) dengan cepat.
Ketika masuk ke kondensor, gas tersebut segera bereaksi mencari kesetimbangan energi dengan segera melepaskan panas dirinya ke udara luar atau sekitar, untuk mendinginkan diri. Hal itu menyebabkan terjadinya proses sublimasi (perubahan wujud dari gas menjadi cair). Bagian kondensor kemudian membantu gas panas itu menjadi cepat dingin. Hasil sublimasi itu lalu akan terdorong menuju pipa kapiler, naik menuju evaporator.
Saat berada di dalam evaporator, refrigerant cair akan menguap, dan wujudnya kembali menjadi gas yang memiliki tekanan dan suhu yang sangat rendah (dingin). Gas itulah yang ditiup keluar oleh evaporator-blower sebagai udara dingin yang ada di dalam lemari es kita. Banyaknya udara dingin yang keluar itu juga bisa diatur menggunakan saklar termostat manual yang ada di lemari es.
Hmm… ada yang mau menambahkan?