Mengapa Kita Bereaksi Menjauh ketika Digelitik?

Ilustrasi/stock.adobe.com
Ketika digelitik, misalnya di bagian telapak kaki, secara spontan kita akan menjauhkan kaki kita dari sumber yang menggelitik. Mengapa kita bereaksi menjauh ketika digelitik? Reaksi spontan itu muncul karena kinerja di bagian tertentu dalam otak kita.

Para peneliti dari Universitas Greifswald di Jerman, serta Universitas Fribourg dan Universitas Basel di Swiss, melakukan penelitian khusus menyangkut hal ini. Penelitian itu melibatkan sekitar 30 orang pria dan wanita berusia 20-an. Kaki para responden digelitik, sementara otak mereka diamati menggunakan mesin pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI).

Secara terpisah, para partisipan diminta tertawa secara sukarela (tidak direspon dengan lelucon) di dalam mesin fMRI, yang mengukur aliran darah ke area otak untuk menyediakan sebuah peta aktivitas otak. Melalui peta yang terlihat, para peneliti melihat bahwa tawa yang terjadi mengaktifkan bagian otak Rolandic operculum, yang terletak di korteks motorik primer, yang ikut terlibat dalam gerakan wajah. Reaksi yang muncul akibat tawa bersifat emosional, yang biasanya terasa menyenangkan.

Tetapi, ketika partisipan digelitik sehingga menimbulkan tawa geli, hal itu mengaktifkan hipotalamus, yakni bagian otak yang mengatur banyak fungsi. Rasa geli juga mengaktifkan bagian otak yang berperan mengantisipasi rasa sakit, sehingga orang yang digelitik akan bersifat defensif. Karena itulah, ketika kita digelitik, secara spontan kita akan menjauh dari sumber gelitik.

Berbeda dengan tawa lucu yang mengaktifkan bagian otak yang disebut “pusat kesenangan”, tawa geli tidak mengaktifkan bagian itu. Penelitian itu dianggap menjawab gagasan bahwa tawa geli adalah “blok bangunan” dari tawa lucu. Ide pertama mengenai konsep ini dikemukakan Charles Darwin dan Ewald Hecker di akhir tahun 1800-an.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Tubuh Manusia 5137727542433201493

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item