Mengapa Burung Bisa Terbang, tapi Ayam Tidak?

Mengapa Burung Bisa Terbang, tapi Ayam Tidak?
Ilustrasi/istimewa
Burung memiliki tubuh kecil yang ditutupi bulu. Bulu-bulu yang sangat ringan itu menyimpan udara, sehingga burung bisa terbang di angkasa. Kepala burung berukuran kecil dengan dilengkapi paruh, dan tidak punya gigi atau tulang rahang yang berat. Selain itu, tulang burung berongga, sehingga tubuhnya sangat ringan. Hal itu memungkinkan burung terbang tinggi.

Dalam tubuh burung terdapat kantong-kantong udara yang tidak hanya berfungsi mengatur pernapasan, tetapi juga berperan penting menjaga tubuh burung tetap ringan. Di atas semuanya itu, burung memiliki sayap yang memungkinkan tubuhnya terbang.

Penampang sayap burung berfungsi seperti sayap pesawat yang menerima daya angkat udara. Tulang dada burung juga berkembang, sehingga bisa mengepakkan sayap dengan kekuatan besar. Dengan semua kondisi itulah burung bisa terbang dengan mengepakkan sayap semudah mengepakkan tangan.

Tapi mengapa ayam tidak bisa terbang seperti burung? Meski sama-sama unggas, dan sekilas tampak “mirip”, ayam memiliki tubuh yang jauh berbeda dengan burung. Jika burung rata-rata bertubuh kecil sehingga memudahkannya terbang, ayam memiliki tubuh gemuk.

Sayap burung seimbang dengan berat tubuhnya, sementara sayap ayam tidak mampu mengangkat tubuh ayam untuk mengangkasa di langit. Sepasang sayap ayam hanya memungkinkannya terbang beberapa meter di atas tanah.

Hal tak jauh beda juga terjadi pada burung unta. Meski disebut burung, tapi burung unta memiliki tubuh yang sangat besar. Diperkirakan, burung unta telah hidup sejak periode awal zaman Mesozoic. Di masa itu, burung unta bisa terbang.

Tetapi tubuh mereka kemudian berevolusi. Karena tubuhnya yang besar, mereka lebih menghemat energi dengan berlari daripada terbang. Saat menghindari musuh, mereka pun lebih cepat berlari daripada terbang ke angkasa.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Hewan Terbang 1598210976521867742

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item