Kota-kota dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia

Ilustrasi/expedia.co.id
Salah satu pertimbangan ketika kita ingin pindah ke suatu tempat adalah memperhitungkan biaya hidup di tempat baru yang akan ditinggali. Masing-masing daerah atau kota memiliki standar hidup berbeda, yang bisa jadi lebih tinggi atau lebih rendah dibanding daerah/kota lain. Hal itu biasanya dipengaruhi besar kecilnya daerah, tingkat ekonomi, sampai gaya hidup yang biasa dianut para penduduknya.

Pertimbangan semacam itu pula yang kadang menjadi salah satu acuan ketika kita ingin melancong ke suatu tempat di luar negeri. Bagaimana pun, kita tidak hanya ingin menikmati pemandangan indah atau tempat-tempat eksotik, tapi juga menekan pengeluaran sekecil mungkin, khususnya jika biaya untuk hal itu terbatas.

Menyangkut hal tersebut, Unit Intelegensi Ekonomi (The Economist Intelligence Unit), yaitu Worldwide Cost of Living Index, mengadakan survei untuk membandingkan rata-rata biaya hidup di sejumlah negara. Untuk menentukan standar harga setiap keperluan pangan, sandang, dan papan, lembaga tersebut mengumpulkan lebih dari 50 ribu harga barang dan jasa dari 131 kota di dunia.

Sementara itu, lembaga lain, ECA International, juga melakukan survei biaya hidup di 370 tempat di dunia, dengan mensurvei 125 jenis barang dan jasa. Berikut ini adalah daftar kota-kota di berbagai negara di dunia yang dianggap memiliki biaya hidup paling tinggi di dunia, yang didasarkan survei Worldwide Cost of Living Index dan ECA International.

Luanda, Angola

Luanda adalah ibukota Angola. Dengan jumlah penduduk sekitar 4,5 juta jiwa, Luanda menjadi kota terbesar di Angola. Seperti umumnya di ibukota negara lain, biaya hidup di Luanda juga sangat tinggi.

Sebagai ilustrasi, berikut ini beberapa harga barang di Luanda:
  • Harga karcis bioskop: US$ 16,85 atau Rp. 168.000.
  • Harga makanan siap saji: US$ 57,92 atau Rp. 579.200.
  • Harga 1 kilogram beras: US$ 5,65 atau Rp. 56.500.
  • Harga 1 kaleng soft drink: US$ 1,30 atau Rp. 13.000.

Tokyo, Jepang


Tokyo adalah ibukota Jepang sekaligus daerah terpadat di Jepang, serta daerah metropolitan terbesar di dunia berdasarkan jumlah penduduknya. Tokyo menjadi salah satu kota dengan biaya hidup termahal di dunia, yang menduduki peringkat atas sebagai kota paling mahal untuk tempat tinggal di Asia.

Sebagai ilustrasi, berikut ini beberapa harga barang di Tokyo:
  • Harga sekerat roti: US$ 9,06 atau Rp. 93.236.
  • Harga seliter susu: US$ 2,93 atau Rp. 30.152.
  • Harga sebotol anggur: US$ 15,95 atau Rp. 164.141.
  • Harga makan malam berempat dengan anggur: US$ 1.266,3 atau Rp. 13,031 juta.
  • Harga karcis bioskop: US$ 19,16 atau Rp. 191.600.
  • Harga makanan siap saji: US$ 16,48 atau Rp. 164.800.
  • Harga 1 kilogram beras: US$ 8,45 atau Rp. 84.500.
  • Harga 1 kaleng soft drink: US$ 1,75 atau Rp. 17.500.

Nagoya, Jepang


Nagoya adalah ibukota Prefektur Aichi, Jepang. Kota ini terletak di pesisir Samudera Pasifik di wilayah Chūbu, bagian tengah Pulau Honshu. Letaknya di tengah-tengah antara Tokyo dan Kyoto, sehingga kota ini sering disebut Chūkyō. Selain terkenal sebagai kota seni, Nagoya juga memiliki biaya hidup sangat mahal.

Sebagai ilustrasi, berikut ini beberapa harga barang di Nagoya:
  • Harga karcis bioskop: US$ 17,46 atau Rp. 174.600.
  • Harga Makanan siap saji: US$ 15,33 atau Rp. 153.300.
  • Harga 1 kilogram beras: US$ 8,80 atau Rp. 88.000.
  • Harga 1 kaleng soft drink: US$ 1,57 atau Rp. 15.700.

Osaka, Jepang


Sama seperti Tokyo dan Nagoya, Osaka juga menempati peringkat atas sebagai kota termahal di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, kota-kota Asia semacam Osaka memang mengalami peningkatan biaya hidup. Hal itu jauh berbeda jika dibandingkan dekade sebelumnya yang umumnya tertinggal oleh kota-kota di Eropa.

Sebagai ilustrasi, berikut ini beberapa harga barang di Osaka:
  • Harga sekerat roti: US$ 7,94 atau Rp. 81.710.
  • Harga seliter susu: US$ 17,55 atau Rp. 180.607.
  • Harga seliter bensin: US$ 1,96 atau Rp. 20.170.

Yokohama, Jepang


Sepertinya Jepang memang negara berbiaya hidup sangat tinggi. Selain Tokyo, Nagoya, dan Osaka, Yokohama juga dianggap sebagai kota berbiaya hidup mahal. Yokohama dihuni oleh 3,6 juta penduduk, dan merupakan kota terbesar nomor dua di Jepang setelah Tokyo.

Sebagai ilustrasi, berikut ini beberapa harga barang di Osaka:
  • Harga karcis bioskop: US$ 18,48 atau Rp. 184.800.
  • Harga makanan siap saji: US$ 17,11 atau Rp. 171.100.
  • Harga 1 kilogram beras: US$ 6,28 atau Rp. 62.800.
  • Harga 1 kaleng soft drink: US$ 1,18 atau Rp. 11.800.

Kobe, Jepang


Masih di Jepang, Kobe juga masuk dalam daftar kota dengan biaya hidup paling mahal di dunia. Kobe adalah sebuah kota di Jepang yang terletak di pulau Honshu, serta menjadi bagian dari wilayah metropolitan Osaka-Kobe-Kyoto.

Sebagai ilustrasi, berikut ini beberapa harga barang di Kobe:
  • Harga karcis bioskop: US$ 16,92 atau Rp. 169.200.
  • Harga Makanan siap saji: US$ 14,6 atau Rp. 149.600.
  • Harga 1 kilogram beras: US$ 7,09 atau Rp. 70.900.
  • Harga 1 kaleng soft drink: US$ 1,38 atau Rp. 13.800.

Kopenhagen, Denmark


Kopenhagen adalah ibukota Denmark. Nama Kopenhagen berasal dari kata Købmandshavn, yang berarti “pelabuhan saudagar”. Sebagai ibukota sekaligus kota dagang, Kopenhagen memiliki biaya hidup sangat tinggi.

Sebagai ilustrasi, berikut ini beberapa harga barang di Kopenhagen:
  • Harga karcis bioskop: US$ 13,31 atau Rp. 133.100.
  • Harga makanan siap saji: US$ 28,71 atau Rp. 287.100.
  • Harga 1 kilogram beras: US$ 4,24 atau Rp. 42.400.
  • Harga 1 kaleng soft drink: US$ 2,12 atau Rp. 21.200.

Sydney, Australia


Sydney adalah kota terbesar di Australia, dan ibukota negara bagian New South Wales. Sydney memiliki populasi 4,34 juta jiwa, dengan luas wilayah 12.000 kilometer persegi. Semula, kota-kota di Australia semisal Sydney memiliki biaya hidup terjangkau. Namun dalam satu dekade terakhir, peringkatnya melonjak, bahkan menempati peringkat atas sebagai kota termahal di dunia.

Sebagai ilustrasi, berikut ini beberapa harga barang di Sydney:
  • Harga sekerat roti: US$ 5,03 atau Rp. 51.763.
  • Harga sebotol anggur: US$ 25,38 atau Rp. 261.185.
  • Harga sebungkus rokok: US$ 15,48 atau Rp. 159.304.
  • Harga paket makan malam berdua dengan anggur: US$ 731,96 atau Rp. 7,53 juta.

Oslo, Norwegia


Oslo adalah ibukota Norwegia, yang merupakan negara Skandinavia. Oslo memiliki penduduk sekitar 590.041 jiwa, yang merupakan 11,4 persen dari keseluruhan penduduk Norwegia. Sebagai kota metropolitan, Oslo tidak hanya dihuni penduduk dalam jumlah terbanyak di negara itu, tapi juga menjadi kota dengan biaya hidup paling mahal.

Sebagai ilustrasi, berikut ini beberapa harga barang di Oslo:
  • Harga sekerat roti: US$ 6,31 atau Rp. 64.936
  • Harga sebungkus rokok: US$ 15,24 atau Rp. 156.834.
  • Harga seliter bensin: US$ 2,58 atau Rp. 26.550.
  • Harga paket makan malam untuk berempat ditambah anggur: US$ 813,36 atau Rp. 8,37 juta.
  • Harga karcis bioskop: US$ 12,84 atau Rp. 128.400.
  • Harga makanan siap saji: US$ 32,65 atau Rp. 326.500.
  • Harga 1 kilogram beras: US$ 4,40 atau Rp. 44.000.
  • Harga 1 kaleng soft drink: US$ 2,07 atau Rp. 20.700.

Melbourne, Australia


Melbourne adalah ibukota negara bagian Victoria di Australia. Melbourne merupakan kota terpenting kedua dari segi bisnis, dan kedua terbesar di Australia, serta kota terbesar di Victoria. Tak jauh beda dengan Sydney, biaya hidup di Melbourne juga meningkat pesat mengikuti penguatan nilai mata uang di negara tersebut.

Sebagai ilustrasi, berikut ini beberapa harga barang di Melbourne:
  • Harga sekerat roti: US$ 4,87 atau Rp. 50.117.
  • Harga sebotol anggur: US$ 25,03 atau Rp. 257.583.
  • Harga seliter susu: US$ 2 atau Rp. 20.582.
  • Harga paket makan malam untuk berempat dilengkapi anggur: US$ 794,85 atau Rp. 8,18 juta.

Singapura


Hanya ada satu kota di Singapura, yaitu Singapura! Singapura memiliki populasi beragam etnis dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta orang. Singapura adalah ibukota negara yang hanya memiliki total luas 700 kilometer persegi. Kota ini sangat kecil, namun memiliki biaya hidup sangat tinggi.

Sebagai ilustrasi, berikut ini beberapa harga barang di Singapura:
  • Harga sekerat roti: US$ 3,25 atau Rp. 33.445.
  • Harga seliter susu: US$ 2,86 atau Rp. 29.432.
  • Harga sebotol anggur: US$ 25,65 atau Rp. 263.964.
  • Harga paket makan malam untuk berempat dilengkapi anggur: US$ 503,76 atau Rp. 5,18 juta.

Zürich, Swiss


Zürich adalah kota terbesar di Swiss, dan ibukota Canton Zürich. Kota ini dihuni sekitar 364.558 jiwa. Karena stabilitas keamanan yang senantiasa terjaga, Zürich adalah kota para jutawan, tempat para konglomerat menyimpan harta mereka. Sepertinya layak jika kota ini memiliki biaya hidup yang sangat mahal.

Sebagai ilustrasi, berikut ini beberapa harga barang di Zürich:
  • Harga sekerat roti: US$ 6,08 atau Rp. 62.569.
  • Harga sebotol anggur: US$ 16,74 atau Rp. 172.271.
  • Harga sebungkus rokok: US$ 8,32 atau Rp. 85.621.
  • Harga paket makan malam untuk berempat: US$ 1.394,74 atau Rp. 14,35 juta.
  • Harga karcis bioskop: US$ 14,11 atau Rp. 141.100.
  • Harga makanan siap saji: US$ 21,56 atau Rp. 215.600.
  • Harga 1 kilogram beras: US$ 2,79 atau Rp. 27.900.
  • Harga 1 kaleng soft drink: US$ 0,99 atau Rp. 9.900.

Paris, Prancis


Paris adalah ibukota Prancis. Terletak di sungai Seine, di utara Prancis, di jantung region Île-de-France. Paris identik dengan turisme, fashion, dan gengsi. Banyak wisatawan dari berbagai belahan dunia menjadikan Paris sebagai kota tujuan. Di sini, kita tidak hanya akan menyaksikan keindahan kota yang mewah dan eksotik, tapi juga menghadapi biaya hidup yang mahal.

Sebagai ilustrasi, berikut ini beberapa harga barang di Paris:
  • Harga sekerat roti: US$ 8,95 atau Rp. 92.104.
  • Harga seliter susu: US$ 2,55 atau Rp. 26.242.
  • Harga sebungkus rokok: US$ 8,1 atau Rp. 83.357.
  • Harga paket makan malam berempat: US$ 2.177,22 atau Rp. 22,4 juta.

Basel, Swiss


Basel adalah kota terbesar ketiga di Swiss. Terletak di barat laut Swiss di sungai Rhine. Basel adalah pusat industri yang besar, khususnya dalam bidang kimia dan obat-obatan. Sebagai kota besar sekaligus pusat industri, Basel memiliki biaya hidup sangat mahal.

Sebagai ilustrasi, berikut ini beberapa harga barang di Basel:
  • Harga karcis bioskop: US$ 13,73 atau Rp. 137.300.
  • Harga makanan siap saji: US$ 21,15 atau Rp. 211.500.
  • Harga 1 kilogram beras: US$ 3,01 atau Rp. 30.100.
  • Harga 1 kaleng soft drink: US$ 1,03 atau Rp. 10.300.

Caracas, Venezuela


Caracas adalah ibukota Venezuela. Di kota inilah kemerdekaan Venezuela diproklamirkan pada 1811, hingga kemudian menjadi negara seperti yang kita kenal sekarang. Pemerintah Venezuela mengenakan kebijakan nilai tukar artifisial, yang menyebabkan terjadinya inflasi besar-besaran. Akibatnya, biaya hidup di sana pun meningkat pesat, khususnya di kota besar semacam Caracas.

Sebagai ilustrasi, berikut ini beberapa harga barang di Caracas:
  • Harga sekerat roti: US$ 9,4 atau Rp. 96.735.
  • Harga seliter susu: US$ 2,73 atau Rp. 28.094.
  • Harga sebungkus rokok: US$ 7,3 atau Rp. 75.124.
  • Harga paket makan malam untuk berempat: US$ 910,26 atau Rp. 9,367 juta.

Jenewa, Swiss


Jenewa adalah kota kedua terpadat di Swiss. Di antara kota-kota lain yang dianggap berbiaya paling mahal di dunia, Genewa menempati peringkat paling bawah. Meski begitu, tetap saja harga-harga barang dan biaya hidup di sana tergolong tinggi.

Sebagai ilustrasi, berikut ini beberapa harga barang di Genewa:
  • Harga sekerat roti: US$ 5,63 atau Rp. 57.938.
  • Harga seliter susu: US$ 1,42 atau Rp. 14.613.
  • Harga sebotol anggur: US$ 8,19 atau Rp. 84.283.
  • Harga paket makan malam untuk berempat: US$ 1.447,37 atau Rp. 14,89 juta.
  • Harga karcis bioskop: US$ 14,07 atau Rp. 140.700.
  • Harga makanan siap saji: US$ 27,57 atau Rp. 275.700.
  • Harga 1 kilogram beras: US$ 3,48 atau Rp. 348.000.
  • Harga 1 kaleng soft drink: US$ 1,02 atau Rp. 10.200.

Related

Geografi 5233423708300275743

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item