Apakah Lynx Sebenarnya Anak Singa?

Ilustrasi/worldprints.com

Lynx adalah hewan sejenis kucing, yang hidup di Asia dan Eropa. Hewan itu memiliki panjang tubuh sekitar 90 sentimeter, dengan ekor sepanjang 20 sentimeter dan ujungnya tidak tajam. Meski sekilas mungkin tampak seperti singa kecil, namun lynx bukan anak singa.

Lynx hidup dengan memangsa kelinci, belibis, tikus, rusa, dan lainnya. Dalam sehari, seekor lynx pergi berburu sejauh 40 kilometer, dan memiliki struktur tubuh yang cocok untuk alam liar. Tapak kakinya lebar dan sangat baik untuk berlari di padang salju, sementara kuku-kukunya yang tajam memungkinkannya memanjat pohon.

Selain hebat di darat, lynx juga memiliki kemampuan berenang yang baik. lynx juga dianggap sebagai hewan penyerang yang menakutkan, karena memiliki kemampuan meloncat dan melayang ke atas secara mengagumkan. Karakternya keras, tidak sabar, dan memiliki jiwa bertarung yang sangat besar. Karakter itu pula yang menjadikannya dikenal sebagai “anak singa”.

Anggapan bahwa lynx adalah anak singa juga sering berasal dari kenyataan bahwa singa kadang membuang anaknya untuk tumbuh mandiri di alam liar. Umumnya, singa melahirkan dua anak. Namun kadang juga melahirkan tiga sampai empat anak.

Yang jelas, sang induk hanya mampu menyediakan makanan untuk dua anak. Karenanya, sejak awal, anak yang berbadan kecil akan selalu kalah sewaktu berebut makanan dengan anak lainnya, dan makin lama semakin lemah.

Untuk membunuh anak yang lemah, induk singa biasanya akan menjatuhkannya dari atas tebing. Tetapi, jika anak yang dibuang itu mampu hidup dan melewati kesulitan setelah jatuh dari tebing, dia akan mampu bertempur melawan siapa pun, meski tubuhnya kecil.

Karena lynx sangat mandiri, dia pun sering dikaitkan dengan anak singa yang diabaikan oleh sang induk dan hidup menjadi petarung.

Hmm… ada yang mau menambahkan?