Apa yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gempa Bumi?
https://www.belajarsampaimati.com/2014/05/apa-yang-harus-dilakukan-saat-terjadi.html
Ilustrasi/grid.id |
Gempa Bumi adalah peristiwa alam yang sulit diduga kemunculannya. Meski teknologi yang ada sekarang telah cukup mampu meramalkan kemungkinan kedatangannya, bagaimana pun gempa Bumi tetap mengejutkan serta menimbulkan panik, karena bisa mengancam keselamatan banyak orang.
Apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa Bumi? Persiapan berikut ini bisa digunakan untuk meminimalkan kemungkinan risiko dan korban.
Pada waktu gempa Bumi terjadi, dan kita masih berada di rumah, tentukan tempat-tempat berlindung yang aman. Tempat berlindung yang aman adalah yang dapat melindungi kita dari benda-benda yang jatuh, misalnya di bawah meja, jika memang meja tersebut kuat.
Matikan api kompor jika kebetulan sedang memasak. Matikan pula alat-alat elektronik yang bisa menyebabkan timbulnya percikan api. Jika terjadi kebakaran di dapur, segera padamkan api menggunakan alat pemadam api. Jika tidak ada alat pemadam api, gunakan pasir atau karung basah.
Sediakan air minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air mineral bisa digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum biasanya 2 sampai 3 liter sehari untuk satu orang.
Kemudian, siapkan tas ransel, dan isi dengan barang-barang yang akan sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat dibutuhkan dalam keadaan darurat misalnya lampu senter beserta baterai cadangannya, air minum, kotak P3K, makanan tahan lama semacam biskuit, sejumlah uang tunai, korek api, lilin, pakaian dalam, dan barang-barang berharga yang perlu dibawa saat keadaan darurat.
Selama berada di rumah, kencangkan mebel yang mudah roboh, semisal lemari pakaian, atau ditahan dengan cara tertentu agar tidak mudah roboh. Selain itu, mulailah mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat. Jika pemerintah setempat tidak memiliki tempat evakuasi, pastikan untuk tidak pergi ke tempat yang lebih rendah atau yang dekat pinggir laut/sungai untuk menghindari tsunami.
Ketika gempa terjadi, dan kita memutuskan untuk keluar dari rumah atau gedung, ada baiknya untuk mencari informasi mengenai gempa yang terjadi, semisal dimana tempat yang disediakan untuk mengungsi, sehingga kita bisa fokus dalam upaya menyelamatkan diri.
Jika terjadi kerusakan pada tempat kita berada, segeralah mengungsi ke tempat pengungsian terdekat. Utamakan keselamatan terlebih dulu, dan tidak perlu terlalu merisaukan barang-barang yang kebetulan tertinggal. Tetap tenang saat keluar dari rumah atau gedung. Lindungi kepala dengan helm atau sesuatu yang lain untuk menghindarkan benturan reruntuhan dengan kepala.
Jika harus berjalan di tengah jalan raya, berhati-hatilah terhadap papan reklame yang jatuh, tiang listrik yang tiba-tiba ambruk, kabel listrik, pecahan kaca, dan benda-benda yang berjatuhan dari atas gedung.
Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada waktu pergi ke tempat evakuasi. Jika memungkinkan, ajaklah tetangga untuk pergi bersama-sama.
Apabila gempa terjadi pada waktu kita sedang menyetir kendaraan, jangan mengerem dengan mendadak atau menggunakan rem darurat. Kurangi saja kecepatan secara bertahap, dan hentikan kendaraan di bahu jalan. Jangan berhenti di dekat pompa bensin, di bawah kabel bertegangan tinggi, atau di bawah jembatan penyeberangan.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa Bumi? Persiapan berikut ini bisa digunakan untuk meminimalkan kemungkinan risiko dan korban.
Pada waktu gempa Bumi terjadi, dan kita masih berada di rumah, tentukan tempat-tempat berlindung yang aman. Tempat berlindung yang aman adalah yang dapat melindungi kita dari benda-benda yang jatuh, misalnya di bawah meja, jika memang meja tersebut kuat.
Matikan api kompor jika kebetulan sedang memasak. Matikan pula alat-alat elektronik yang bisa menyebabkan timbulnya percikan api. Jika terjadi kebakaran di dapur, segera padamkan api menggunakan alat pemadam api. Jika tidak ada alat pemadam api, gunakan pasir atau karung basah.
Sediakan air minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air mineral bisa digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum biasanya 2 sampai 3 liter sehari untuk satu orang.
Kemudian, siapkan tas ransel, dan isi dengan barang-barang yang akan sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat dibutuhkan dalam keadaan darurat misalnya lampu senter beserta baterai cadangannya, air minum, kotak P3K, makanan tahan lama semacam biskuit, sejumlah uang tunai, korek api, lilin, pakaian dalam, dan barang-barang berharga yang perlu dibawa saat keadaan darurat.
Selama berada di rumah, kencangkan mebel yang mudah roboh, semisal lemari pakaian, atau ditahan dengan cara tertentu agar tidak mudah roboh. Selain itu, mulailah mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat. Jika pemerintah setempat tidak memiliki tempat evakuasi, pastikan untuk tidak pergi ke tempat yang lebih rendah atau yang dekat pinggir laut/sungai untuk menghindari tsunami.
Ketika gempa terjadi, dan kita memutuskan untuk keluar dari rumah atau gedung, ada baiknya untuk mencari informasi mengenai gempa yang terjadi, semisal dimana tempat yang disediakan untuk mengungsi, sehingga kita bisa fokus dalam upaya menyelamatkan diri.
Jika terjadi kerusakan pada tempat kita berada, segeralah mengungsi ke tempat pengungsian terdekat. Utamakan keselamatan terlebih dulu, dan tidak perlu terlalu merisaukan barang-barang yang kebetulan tertinggal. Tetap tenang saat keluar dari rumah atau gedung. Lindungi kepala dengan helm atau sesuatu yang lain untuk menghindarkan benturan reruntuhan dengan kepala.
Jika harus berjalan di tengah jalan raya, berhati-hatilah terhadap papan reklame yang jatuh, tiang listrik yang tiba-tiba ambruk, kabel listrik, pecahan kaca, dan benda-benda yang berjatuhan dari atas gedung.
Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada waktu pergi ke tempat evakuasi. Jika memungkinkan, ajaklah tetangga untuk pergi bersama-sama.
Apabila gempa terjadi pada waktu kita sedang menyetir kendaraan, jangan mengerem dengan mendadak atau menggunakan rem darurat. Kurangi saja kecepatan secara bertahap, dan hentikan kendaraan di bahu jalan. Jangan berhenti di dekat pompa bensin, di bawah kabel bertegangan tinggi, atau di bawah jembatan penyeberangan.
Hmm… ada yang mau menambahkan?