Apa Arti SAE pada Kaleng Oli?
https://www.belajarsampaimati.com/2014/05/apa-arti-sae-pada-kaleng-oli.html
Ilustrasi/momobil.id |
Pada kaleng oli kendaraan umumnya terdapat tulisan SAE. Itu merupakan singkatan Society of Automotive Engineers, yang berhubungan dengan tingkat kekentalan. Tingkat kekentalan adalah ukuran kemampuan cairan untuk mengalir, semisal oli, minyak, air, atau zat cair lainnya. Lebih tinggi tingkat kekentalannya, maka akan lebih sulit suatu cairan untuk mengalir.
Misalnya, air memiliki tingkat kekentalan yang rendah, sedangkan madu memiliki tingkat kekentalan yang tinggi. Cara sederhana untuk mengukur kekentalan suatu cairan adalah menempatkan cairan tersebut ke dalam wadah yang berlubang kecil di bagian bawahnya. Cairan dengan tingkat kekentalan rendah akan cepat mengalir keluar dari wadah, sedangkan cairan yang tingkat kekentalannya tinggi akan sulit keluar dari wadah.
Temperatur atau suhu juga berpengaruh besar terhadap kekentalan, karena cairan akan berubah encer ketika panas. Jika kita memanaskan madu atau minyak, maka cairan yang semula kental itu akan menjadi lebih encer. Ketika minyak goreng dituang ke wajan, mula-mula masih kental. Tetapi, begitu wajan sudah mulai panas dan minyak ikut menjadi panas, maka minyak pun berubah encer.
Di daerah bermusim dingin, mesin mobil memerlukan oli yang encer, supaya mesin mobil lebih cepat dihidupkan. Yang jadi masalah, oli yang encer akan menjadi lebih encer lagi ketika musim panas, dan itu berakibat oli tidak bisa memberi perlindungan ketika musim panas tiba. Karena itulah, kemudian, para ilmuwan menambahkan polymer untuk mengatasi masalah itu. Tujuannya agar oli memiliki kemampuan mengubah tingkat kekentalannya ketika dipanaskan.
Ketika dingin, polymer tidak berpengaruh terhadap oli. Ketika dipanaskan, polymer bereaksi—molekul-molekulnya memanjang sehingga meningkatkan kekentalannya. Karena itulah di kaleng oli umumnya terdapat tulisan, misalnya SAE 20W-50. Itu berarti tingkat kekentalannya 20 ketika dingin, dan 50 ketika panas. Huruf W pada tanda itu berarti Winter. Kadang pula disebut Weight.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Misalnya, air memiliki tingkat kekentalan yang rendah, sedangkan madu memiliki tingkat kekentalan yang tinggi. Cara sederhana untuk mengukur kekentalan suatu cairan adalah menempatkan cairan tersebut ke dalam wadah yang berlubang kecil di bagian bawahnya. Cairan dengan tingkat kekentalan rendah akan cepat mengalir keluar dari wadah, sedangkan cairan yang tingkat kekentalannya tinggi akan sulit keluar dari wadah.
Temperatur atau suhu juga berpengaruh besar terhadap kekentalan, karena cairan akan berubah encer ketika panas. Jika kita memanaskan madu atau minyak, maka cairan yang semula kental itu akan menjadi lebih encer. Ketika minyak goreng dituang ke wajan, mula-mula masih kental. Tetapi, begitu wajan sudah mulai panas dan minyak ikut menjadi panas, maka minyak pun berubah encer.
Di daerah bermusim dingin, mesin mobil memerlukan oli yang encer, supaya mesin mobil lebih cepat dihidupkan. Yang jadi masalah, oli yang encer akan menjadi lebih encer lagi ketika musim panas, dan itu berakibat oli tidak bisa memberi perlindungan ketika musim panas tiba. Karena itulah, kemudian, para ilmuwan menambahkan polymer untuk mengatasi masalah itu. Tujuannya agar oli memiliki kemampuan mengubah tingkat kekentalannya ketika dipanaskan.
Ketika dingin, polymer tidak berpengaruh terhadap oli. Ketika dipanaskan, polymer bereaksi—molekul-molekulnya memanjang sehingga meningkatkan kekentalannya. Karena itulah di kaleng oli umumnya terdapat tulisan, misalnya SAE 20W-50. Itu berarti tingkat kekentalannya 20 ketika dingin, dan 50 ketika panas. Huruf W pada tanda itu berarti Winter. Kadang pula disebut Weight.
Hmm… ada yang mau menambahkan?