Pengebirian Bisa Memperpanjang Umur 20 Tahun
https://www.belajarsampaimati.com/2014/04/pengebirian-bisa-memperpanjang-umur-20.html
Ilustrasi/liputan6.com |
Pengebirian (kastrasi) adalah tindakan bedah atau kimia yang ditujukan untuk menghilangkan testis pada pria. Dalam praktiknya, pengebirian ada pula yang memotong penis, atau bahkan memotong penis dan testis sekaligus. Praktik semacam itu populer di zaman dulu, ketika para pelayan istana pria sengaja dikebiri agar bisa dipercaya apabila sang raja meninggalkan istri dan para selirnya hingga beberapa bulan.
Yang mengejutkan, praktik pengebirian ternyata dipercaya bisa memperpanjang umur setidaknya 20 tahun. Dua peneliti Korea, Kyung-Jin Min dari Inha University dan Cheol Koo-Lee dari Korea University, meriset kehidupan para kasim (pelayan pria) yang mengabdi pada Dinasti Chosun (1392-1910 Masehi). Hasil riset mereka menunjukkan bahwa pria-pria yang dikebiri memiliki umur panjang hingga 20 tahun lebih lama, dibandingkan usia kebanyakan pria pada umumnya yang masih memiliki penis atau testis.
Pada masa Dinasti Chosun berkuasa di Korea, para pelayan pria atau kasim yang ingin mendapatkan akses masuk istana terkadang harus dikebiri terlebih dulu. Berdasarkan riset dua peneliti di atas, diketahui bahwa 3 dari 81 kasim bahkan bisa hidup sampai usia 100 tahun lebih. Hal itu menjadikan para kasim masuk dalam kelompok centenarian, atau orang yang bisa mencapai usia 100 tahun.
Dalam laporan yang dimuat jurnal Current Biology, Kyung-Jin Min dan Cheol Koo-Lee menyatakan bahwa umur panjang yang dimiliki para kasim tersebut tidak hanya disebabkan gaya hidup di istana saja, namun ada aspek penting lainnya.
“Kecuali untuk beberapa kasim, sebagian besar kasim hidup di luar istana dan menghabiskan waktu di dalam istana hanya ketika sedang bertugas,” ujar Kyung-Jin Min. “Anehnya, rata-rata usia raja dan keluarga kerajaan yang menghabiskan hidupnya di dalam istana justru paling pendek. Mereka biasanya hanya hidup sampai usia pertengahan empat puluhan.”
Meski hasil riset itu mungkin terdengar kontroversial atau bahkan mungkin mengerikan, namun sejalan dengan penelitian sebelumnya yang telah menunjukkan bahwa mamalia betina umumnya hidup lebih lama dibandingkan yang jantan. Penyebabnya adalah testosteron—yang hanya dimiliki pria—melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Testosteron diproduksi di dalam testis.
Para peneliti terdahulu menemukan bahwa pengebirian biasanya memperpanjang umur hewan, namun pengaruhnya belum jelas diketahui pada manusia. Penelitian yang dilakukan dua ilmuwan Korea di atas tampaknya mulai memberikan titik terang.
Sekadar catatan, kasim kebanyakan dipekerjakan sebagai penjaga atau pelayan istana di Timur Tengah dan Asia. Di Korea, kasim dari dinasti Chosun diizinkan untuk menikah oleh pengadilan, dan memiliki anak dengan cara adopsi.
Hmm… bagaimana menurutmu?
Yang mengejutkan, praktik pengebirian ternyata dipercaya bisa memperpanjang umur setidaknya 20 tahun. Dua peneliti Korea, Kyung-Jin Min dari Inha University dan Cheol Koo-Lee dari Korea University, meriset kehidupan para kasim (pelayan pria) yang mengabdi pada Dinasti Chosun (1392-1910 Masehi). Hasil riset mereka menunjukkan bahwa pria-pria yang dikebiri memiliki umur panjang hingga 20 tahun lebih lama, dibandingkan usia kebanyakan pria pada umumnya yang masih memiliki penis atau testis.
Pada masa Dinasti Chosun berkuasa di Korea, para pelayan pria atau kasim yang ingin mendapatkan akses masuk istana terkadang harus dikebiri terlebih dulu. Berdasarkan riset dua peneliti di atas, diketahui bahwa 3 dari 81 kasim bahkan bisa hidup sampai usia 100 tahun lebih. Hal itu menjadikan para kasim masuk dalam kelompok centenarian, atau orang yang bisa mencapai usia 100 tahun.
Dalam laporan yang dimuat jurnal Current Biology, Kyung-Jin Min dan Cheol Koo-Lee menyatakan bahwa umur panjang yang dimiliki para kasim tersebut tidak hanya disebabkan gaya hidup di istana saja, namun ada aspek penting lainnya.
“Kecuali untuk beberapa kasim, sebagian besar kasim hidup di luar istana dan menghabiskan waktu di dalam istana hanya ketika sedang bertugas,” ujar Kyung-Jin Min. “Anehnya, rata-rata usia raja dan keluarga kerajaan yang menghabiskan hidupnya di dalam istana justru paling pendek. Mereka biasanya hanya hidup sampai usia pertengahan empat puluhan.”
Meski hasil riset itu mungkin terdengar kontroversial atau bahkan mungkin mengerikan, namun sejalan dengan penelitian sebelumnya yang telah menunjukkan bahwa mamalia betina umumnya hidup lebih lama dibandingkan yang jantan. Penyebabnya adalah testosteron—yang hanya dimiliki pria—melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Testosteron diproduksi di dalam testis.
Para peneliti terdahulu menemukan bahwa pengebirian biasanya memperpanjang umur hewan, namun pengaruhnya belum jelas diketahui pada manusia. Penelitian yang dilakukan dua ilmuwan Korea di atas tampaknya mulai memberikan titik terang.
Sekadar catatan, kasim kebanyakan dipekerjakan sebagai penjaga atau pelayan istana di Timur Tengah dan Asia. Di Korea, kasim dari dinasti Chosun diizinkan untuk menikah oleh pengadilan, dan memiliki anak dengan cara adopsi.
Hmm… bagaimana menurutmu?
wah ga enak banget dong :D
BalasHapusmending berumur tidak panjang, asal bisa menikmati hidup
Iya John. Umpama bisa dapat tambahan umur 50 tahun pun aku juga gak mau kalau caranya kayak di atas. :D
Hapus