Mengapa Tipe Ponsel Nokia Tidak Ada yang Berangka 4?
https://www.belajarsampaimati.com/2014/04/mengapa-tipe-ponsel-nokia-tidak-ada.html
 |
| Ilustrasi/malutnetwork.com |
Jika kita jeli memperhatikan, tipe atau seri ponsel yang diproduksi Nokia memang tidak ada yang berawalan angka 4. Coba lihat daftar berikut ini:
Kenapa tidak ada seri 4? Konon, hal itu berhubungan dengan tetraphobia (tetrafobia). Tetrafobia adalah ketakutan terhadap angka 4, yang merupakan takhayul paling umum di wilayah Asia Timur seperti Cina, Jepang, Korea, dan Taiwan. Kata dalam bahasa Cina untuk angka 4 terdengar sama dengan kata kematian dalam banyak bentuk bahasa Cina. Begitu pun dengan kata Cina-Jepang dan Cina-Korea.
Karenanya, dalam budaya Cina, juga Jepang dan Korea, angka 4 umumnya diperlakukan secara khusus. Misalnya, membatalkan rencana liburan jika hari libur bertepatan dengan tanggal 4. Selain itu, angka 14, 24, dan lainnya, juga dihindari karena kemunculan angka 4 pada nomor-nomor tersebut. Di negara-negara itu, nomor lantai 4 atau di dalamnya ada angka 4 sering dilompati, mulai dari hotel, perkantoran, apartemen, hingga rumah sakit.
Nomor meja 4, 14, 24, dan lainnya, juga dicabut pada pesta pernikahan atau pertemuan sosial lainnya. Di banyak komplek hunian, blok gedung 4, 14, 24 dan lainnya biasa diganti menjadi 3A, 13A, dan 23A. Di Hong Kong, beberapa apartemen seperti Vision City dan The Arch melompati semua lantai dari 40 hingga 49. Di atas 39/F langsung 50/F, tanpa angka 40-an di antaranya.
Bangsa Cina juga memperlihatkan hal itu dengan lambang pesawat militer yang dimulai angka 5, sebagaimana pada pesawat Shenyang J-5. Angkatan Laut Republik Cina (Taiwan) dan Korea Selatan juga tidak menggunakan angka 4 ketika memasang angka bendera di kapal-kapalnya.
Di kota-kota tempat budaya Asia Timur dan Barat bercampur, seperti Hong Kong dan Singapura, banyak bangunan yang menghindari angka 13 dan 14 sebagaimana nomor-nomor yang berisi angka 4. Di Korea, tetrafobia tidak terlalu ekstrim, tapi lantai 4 selalu dilompati di rumah sakit dan bangunan-bangunan umum. Di gedung lainnya, lantai keempat kadang ditandai huruf F (Four), bukan angka 4 pada elevatornya. Nomor apartemen yang berisi kemunculan angka 4 ganda (misalnya 404) juga sering dihindari karena mengakibatkan nilai properti bisa berubah.
Lalu apa hubungan semua itu dengan ponsel Nokia, yang merupakan produksi Finlandia? Sebagian besar ponsel Nokia beredar di kawasan Asia. Karena masyarakat Asia adalah pangsa pasar potensial, Nokia pun memperhitungkan hal-hal di atas dengan sengaja menghilangkan tipe 4 untuk menjamin ponsel produk mereka tidak dijauhi gara-gara tetrafobia.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
- Nokia seri 1: 1100, 1108, 1110, 1112, 1200, 1208, dan seterusnya.
- Nokia seri 2: 2100, 2112, 2300, 2650, 2505, dan seterusnya.
- Nokia seri 3: 3100, 3120, 3650, 3660, 3310, 3315, dan seterusnya.
- Nokia seri 4: ...
- Nokia seri 5: 5500, 5310, 5610, 5700, 5200, dan seterusnya.
- Nokia seri 6: 6600, 6630, 6100, 6250, 6680, dan seterusnya.
- Nokia seri 7: 7110, 7200, 7210, 7250i, 7250, 7260, dan seterusnya.
- Nokia seri 8: 8210, 8250, 8310, 8600, 8800, 8801, dan seterusnya.
- Nokia seri 9: 9000, 9110, 9210i, 9210, 9300, 9300i, 9500, dan seterusnya.
- Nokia seri N: NGage, N90, N91, N70, N71, N72, N73, N76, N77, N79, N81, N82, N92, N93, N95, dan seterusnya.
Kenapa tidak ada seri 4? Konon, hal itu berhubungan dengan tetraphobia (tetrafobia). Tetrafobia adalah ketakutan terhadap angka 4, yang merupakan takhayul paling umum di wilayah Asia Timur seperti Cina, Jepang, Korea, dan Taiwan. Kata dalam bahasa Cina untuk angka 4 terdengar sama dengan kata kematian dalam banyak bentuk bahasa Cina. Begitu pun dengan kata Cina-Jepang dan Cina-Korea.
Karenanya, dalam budaya Cina, juga Jepang dan Korea, angka 4 umumnya diperlakukan secara khusus. Misalnya, membatalkan rencana liburan jika hari libur bertepatan dengan tanggal 4. Selain itu, angka 14, 24, dan lainnya, juga dihindari karena kemunculan angka 4 pada nomor-nomor tersebut. Di negara-negara itu, nomor lantai 4 atau di dalamnya ada angka 4 sering dilompati, mulai dari hotel, perkantoran, apartemen, hingga rumah sakit.
Nomor meja 4, 14, 24, dan lainnya, juga dicabut pada pesta pernikahan atau pertemuan sosial lainnya. Di banyak komplek hunian, blok gedung 4, 14, 24 dan lainnya biasa diganti menjadi 3A, 13A, dan 23A. Di Hong Kong, beberapa apartemen seperti Vision City dan The Arch melompati semua lantai dari 40 hingga 49. Di atas 39/F langsung 50/F, tanpa angka 40-an di antaranya.
Bangsa Cina juga memperlihatkan hal itu dengan lambang pesawat militer yang dimulai angka 5, sebagaimana pada pesawat Shenyang J-5. Angkatan Laut Republik Cina (Taiwan) dan Korea Selatan juga tidak menggunakan angka 4 ketika memasang angka bendera di kapal-kapalnya.
Di kota-kota tempat budaya Asia Timur dan Barat bercampur, seperti Hong Kong dan Singapura, banyak bangunan yang menghindari angka 13 dan 14 sebagaimana nomor-nomor yang berisi angka 4. Di Korea, tetrafobia tidak terlalu ekstrim, tapi lantai 4 selalu dilompati di rumah sakit dan bangunan-bangunan umum. Di gedung lainnya, lantai keempat kadang ditandai huruf F (Four), bukan angka 4 pada elevatornya. Nomor apartemen yang berisi kemunculan angka 4 ganda (misalnya 404) juga sering dihindari karena mengakibatkan nilai properti bisa berubah.
Lalu apa hubungan semua itu dengan ponsel Nokia, yang merupakan produksi Finlandia? Sebagian besar ponsel Nokia beredar di kawasan Asia. Karena masyarakat Asia adalah pangsa pasar potensial, Nokia pun memperhitungkan hal-hal di atas dengan sengaja menghilangkan tipe 4 untuk menjamin ponsel produk mereka tidak dijauhi gara-gara tetrafobia.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
wah, sampe segitunya yah :D
BalasHapusIya, nggak nyangka, ya? :D
HapusSamsung S4 malah yang paling sukses. Padahal itu produk Asia hehehe.
BalasHapusLeony! Apa kabar?
HapusIya ya, Samsung S4 sukses di Asia (padahal itu produk Korea). Terus kira-kira apa dong pertimbangan Nokia menghilangkan seri 4 dari produknya? Jangan-jangan mereka sendiri yang tetrafobia.