Sabun Cair ternyata Rentan Terinfeksi Bakteri
https://www.belajarsampaimati.com/2014/01/sabun-cair-rentan-terinfeksi-bakteri.html
Ilustrasi/grid.id |
Ketika bakteri telah hinggap di botol sabun cair, bakteri itu akan menulari penggunanya. Yang gawat, kuman penginfeksi itu memiliki daya bunuh yang relatif berbahaya bagi yang terkena.
Kenyataan yang mungkin terdengar cukup menyeramkan itu datang dari Catherine Sartor, ilmuwan Prancis, yang melakukan studi terhadap masalah ini. Ia mengemukakan hasil studinya dalam pertemuan ahli infeksi yang disponsori Masyarakat Amerika untuk Mikrobiologi (American Society for Microbilogy).
Dalam penelitiannya, Catherine Sartor menemukan sabun botolan di beberapa rumah sakit Prancis terkontaminasi bakteri serratia marescens. Bakteri itu biasanya menjangkiti pasien rawat inap dan pekerja rumah sakit.
Catherine Sartor menemukan 83 pasien terinfeksi bakteri itu, dan beberapa dari mereka meninggal. Setelah diteliti, ia menemukan bakteri yang menjangkiti tubuh pasien itu ditemukan di tangan perawat dan pekerja rumah sakit.
Berdasarkan studi yang dilakukan Sartor, bakteri berbahaya itu tidak hidup di dalam sabun cair, melainkan memenuhi pompa yang biasa ada pada botol sabun, dan bakteri itu berbiak di tempat tersebut.
Untuk menghindari kenyataan ini, Sartor pun menyarankan untuk memilih sabun botol yang ukurannya relatif kecil agar lebih cepat habis, dan bakteri tidak sempat beranak-pinak. Karena yang memperpanjang umur bakteri itu adalah pompa yang dipakai berulang-ulang.
Hmm… bagaimana menurutmu?
oualah, kirain berkembang di sabunnya
BalasHapusternyata di pompanya
tapi emang sih sempat nungguin istri di rumah sakit beberapa minggu lalu, dan fakta yang aku lihat emang rumah sakit itu sarang penyakit :D
masa 4 hari di sana, rasanya tubuh mulai aneh ... apalagi kondisi Rumah Sakit Dr. Soetomo yang kurang bersih menurutku
Bagaimana pun, rumah sakit memang tempatnya orang sakit, John. :D
HapusKondisi di rumah sakit memang cukup riskan. Ada banyak orang keluar masuk di sana (pengunjung, penjaga, perawat, dll), dan orang sehat bercampur dengan orang sakit. Hal itu pun sebenarnya sudah cukup efektif bagi kuman untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Tentu lebih parah jika lingkungan rumah sakit tidak dijaga kebersihannya.