Mungkinkah Kita Menghilangkan Kafein dari Kopi?

Ilustrasi/istock.com

Banyak orang menyukai kopi. Selain bercita rasa nikmat, kopi juga sering dimanfaatkan untuk mencegah dan menghilangkan kantuk. Kandungan yang terdapat di dalam kopi memang membantu menyegarkan peminumnya, meningkatkan kewaspadaan, dan menghambat lelah meski untuk sementara. Manfaat itu terjadi karena adanya kafein di dalam kopi yang merangsang susunan syaraf pusat dan pembuluh darah.

Yang kadang jadi masalah, kopi sering dituding sebagai minuman yang tak seratus persen sehat. Meski kafein dalam beberapa hal membantu peminumnya, sebagaimana yang disebutkan sekilas di atas, namun senyawa organik kafein berefek melonjakkan tekanan darah, membuat jantung berdebar, gugup, sampai sulit tidur atau insomnia. Bagi orang-orang yang menderita penyakit tertentu, efek tadi bisa membahayakan kesehatan mereka.

Karena latar belakang semacam itu pula, banyak orang membayangkan untuk memisahkan kafein dari kopi, sehingga kita bisa menikmati kopi tanpa harus terimbas dampak buruk yang mungkin ditimbulkan oleh kafein. Pertanyaannya, mungkinkah kafein bisa dipisahkan dari kopi?

Upaya untuk itu sebenarnya bukan tidak pernah dilakukan. Penghilangan kafein pernah dilakukan dengan cara memanfaatkan larutan kimia tertentu. Namun, hasilnya tidak memuaskan, karena kenikmatan khas kopi menghilang begitu tercampur zat kimia tersebut.

Sekarang, Alan Crozier, profesor produksi tanaman dan nutrisi dari University of Glasgow, Inggris, sedang berusaha melakukan hal sama dengan cara berbeda. Selama delapan belas tahun, Alan Crozier berusaha memisahkan atau menghilangkan kafein dari kopi (decaffeinated coffee) dengan cara mengkloning gen kafein dari daun teh yang masih muda.

Dengan proses itu, rasa dan aroma kopi tetap seperti sebelum direkayasa, namun kandungan kafeinnya sudah tidak ada. Hanya saja, kita mungkin belum bisa menikmati kopi tanpa kafein semacam itu dalam waktu dekat, karena masih membutuhkan penelitian dan upaya lebih lanjut.

Hmm… ada yang mau menambahkan?