Apa Kaitan Makanan Cepat Saji dengan Oksidasi Lemak?
https://www.belajarsampaimati.com/2014/01/makanan-cepat-saji-dan-oksidasi-lemak.html
Ilustrasi/istimewa |
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ilona Staprans dan timnya, diketahui bahwa makanan cepat saji dan sejenisnya—seperti burger dan pizza—sangat berisiko negatif bagi tubuh konsumennya, karena mengandung zat yang dapat menyumbat jaringan pembuluh arteri, akibat terjadinya oksidasi lemak.
Ilona Staprans melakukan uji coba pada sejumlah kelinci yang memiliki kolesterol tinggi, dengan melakukan pengurangan kalori pada makanannya. Hasilnya, sebagian kelinci itu mendapatkan 5 persen kalori dari lemak yang teroksidasi.
Oksidasi lemak terjadi dalam reaksi bebas dengan molekul darah yang tidak stabil. Pada saat itu, terjadi pula proses pemanasan dan pengeringan, sehingga menyebabkan oksidasi kolesterol.
Oksidasi kolesterol bisa dijumpai dalam berbagai jenis makanan, termasuk makanan harian seperti telur, ikan, dan mentega. Ketika terjadi oksidasi lemak, maka lemak berubah bentuk menjadi semacam getah yang menempel pada bagian dalam arteri.
Setelah berjalan tiga bulan, kelinci yang diberi oksidasi kolesterol diketahui memiliki lemak dua kali lebih banyak dibanding kelinci lain. Mereka juga memiliki kolesterol lebih banyak, khususnya kolesterol yang berhubungan dengan penyakit jantung.
Untuk menghindari kelebihan lemak dalam tubuh, para ahli gizi dan kesehatan menyarankan agar kita banyak mengonsumsi buah segar dan sayuran.
Hmm… bagaimana menurutmu?
__________________________
Catatan terkait:
Mewaspadai Ancaman Bahaya Pada Makanan Kalengan
Olahraga Dapat Menjauhkan Kita dari Makanan Berlemak