Dampak Negatif Terlalu Sering Mengakses Smartphone

Dampak Negatif Terlalu Sering Mengakses Smartphone
Ilustrasi/istimewa
Ponsel saat ini tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain lewat suara, namun juga untuk berhubungan dengan orang lain melalui internet. Internet telah menjadi fitur wajib di smartphone (ponsel pintar), sehingga siapa pun dapat mengakses internet dengan sangat mudah.

Kecanggihan smartphone memang memberikan manfaat atau dampak positif untuk mengakses informasi, namun tak berarti tidak ada dampak buruknya. Khususnya dalam hal kesehatan.

Pada saat ini, istilah “kecanduan internet” sudah bukan hal aneh, karena banyaknya orang yang memang sangat ketergantungan pada dunia maya.

Ketergantungan atau kecanduan itu mendapat fasilitas yang memudahkan berupa smartphone, sehingga banyak orang yang nyaris tak bisa lepas dari genggamannya terhadap piranti pintar itu demi bisa terus terhubung dengan berbagai aktivitas dan orang lain di internet.

Survei terbaru yang dilakukan Edinburgh Sleep Centre menunjukkan, lebih dari 50 persen orang Inggris menggunakan smartphone-nya untuk mengakses internet ketika mereka berada di tempat tidur, sambil mencoba untuk memejamkan mata. Akibatnya, kualitas tidur mereka pun memburuk.

Hanya 11 persen orang yang mengatakan memiliki kualitas tidur yang baik. Sedangkan 24 persen orang lainnya mengatakan kualitas tidur mereka tidak terlalu baik karena mereka “kecanduan” memeriksa e-mail dan media sosial saat berada di tempat tidur. Alasan mereka sering mengakses internet bahkan saat di tempat tidur karena tidak ingin ketinggalan informasi.

Hasil survei itu juga menunjukkan bahwa kecanduan atau ketergantungan pada smartphone juga mempengaruhi hari-hari mereka. Bahkan ketika menonton televisi, sebanyak 43 persen warga Inggris tetap menggunakan smartphone-nya, dan 18 persen menggunakan iPad.

Stres yang sering dirasakan banyak orang di masa kini berkaitan erat dengan seringnya mereka terjaga di malam hari, dan itu salah satunya disebabkan piranti smartphone yang bisa dibilang tak pernah mati. Bahkan ketika tidur, banyak orang yang mengalami penurunan kualitas tidur, dengan 60 persen peserta survei terbangun tiga kali atau lebih setiap malamnya.

Dr. Chris Idzikowski, direktur Edinburgh Sleep Centre, menyatakan, “Teknologi memang bisa membuat kita lebih baik saat terhubung dengan dunia luar, tapi juga menimbulkan pertarungan ketika kita mencoba mematikannya pada malam hari. Sebelum ini, tidak pernah ada dalam sejarah kita menghadapi kelebihan informasi yang menyebabkan kualitas tidur orang naik turun.”

Yang lebih mengkhawatirkan, penelitian telah menunjukkan bahwa cahaya yang dipancarkan perangkat elektronik seperti smartphone dan komputer tablet dapat membuat penggunanya tidak memperoleh kualitas tidur malam yang baik. Jenis cahaya itu bisa menurunkan produk zat kimia otak yang membuat kita tidur, yakni melatonin.

Untuk hal itu, Dr. Chris Idzikowski menyarankan, “Penderita kecanduan ini harus mencoba untuk menghindari penggunaan ponsel, laptop, dan perangkat berbasis layar lainnya, setidaknya satu jam sebelum tidur. Kadang-kadang ini memang tidak bisa dihindari, namun ketika tahu perangkat bercahaya bisa berpengaruh terhadap lingkungan sekitar, memperbaiki kualitas tidur bisa menjadi hal yang bermanfaat.”

Hmm… bagaimana menurutmu?


Related

Studi 5498645252183138237

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item