Bagaimana Otak Kita Mengenali Bau?

Ilustrasi/istimewa

Indra penciuman manusia bisa dibilang sangat buruk dibandingkan indra penciuman hewan, semisal anjing. Beberapa anjing bisa mengenali dan mengikuti bau keringat orang atau bau lain yang diperkenalkan kepadanya.

Bagian otak kita yang menganalisis pesan yang datang dari sel-sel penerima dalam hidung berkaitan erat dengan sistem limbik, yaitu bagian otak yang menangani emosi, suasana hati, juga memori. Itu disebut otak primitif, kadang-kadang pula disebut “otak yang membaui”.

Hubungan itu menjelaskan mengapa bau dapat memiliki hubungan emosional tertentu yang penting. Misalnya, bau segarnya hujan di hari-hari musim panas bisa membangkitkan memori bahagia.

Bau roti yang dipanggang mungkin menimbulkan rasa lapar seketika, dan bau parfum tertentu bisa mengingatkan kita pada seseorang yang pernah kita kenal. Sebaliknya, bau tidak sedap semisal bau telur busuk atau bau sampah bisa menimbulkan perubahan perasaan, bahkan kadang-kadang membuat kita ingin muntah.

Bau tertentu juga dapat membangkitkan memori kejadian khusus yang telah lama dilupakan hingga muncul kembali. Hal itu karena kita cenderung mengingat hal-hal yang memiliki arti penting secara emosional. Hal itu juga dimungkinkan karena daerah otak yang memproses memori berhubungan erat dengan sistem limbik, yang berkaitan dengan daerah di otak yang mengendalikan indra penciuman.

Hmm… ada yang mau menambahkan?