Sejak Kapan Makanan Dikalengkan?
https://www.belajarsampaimati.com/2013/12/sejak-kapan-makanan-dikalengkan.html
Ilustrasi/media.bakingworld.id |
Makanan kalengan telah dibuat sejak abad ke-3, meski perbaikan dan penyempurnaannya dilakukan dari waktu ke waktu. Ide pengemasan makanan pertama kali muncul pada tahun 1750, ketika Nicolas Appert, seorang ahli teknologi pangan modern di Prancis, mulai melakukan percobaan mengemas makanan dengan kertas lilin sampai stoples kaca.
Pada tahun 1800-an, pasukan Napoleon Bonaparte yang akan berperang memerlukan stok makanan yang banyak untuk anggota militernya. Pemerintah Prancis pun menawarkan hadiah besar bagi siapa pun yang bisa menemukan cara untuk mengawetkan makanan secara aman.
Nicolas Appert mengajukan idenya, yakni mengemas makanan dengan kertas atau stoples kaca. Tapi idenya kurang berhasil, karena makanan mengalami pembusukan akibat tembus cahaya dan udara. Waktu itu Nicolas Appert tidak tahu bahwa makanan menjadi rusak akibat mikroorganisme.
Pengemasan makanan yang dilakukan Nicolas Appert kemudian diperbaiki oleh dua orang Inggris, yaitu Bryan Donkin dan Peter Durand. Mereka mengganti kaca dengan logam untuk mengemas makanan. Tutup kaleng besi dibuat tahan karat, dan dilapisi timah tipis agar tidak mudah lembap.
Pada tahun 1819, makanan yang dikemas kaleng mulai muncul di Amerika Serikat, namun waktu itu tidak ada seorang pun yang mengonsumsi makanan kaleng, karena dianggap tidak lazim. Masyarakat baru mulai menyantap makanan kaleng ketika Perang Saudara pecah, dan mereka membutuhkan makanan yang mudah diperoleh.
Kemudian, pada 1821, William Underwood Company di Boston memperkenalkan makanan kalengan secara komersial di Amerika Serikat, dan orang-orang mulai terbiasa mengonsumsinya.
Dari tahun ke tahun, makanan kemasan kaleng semakin berkembang di banyak negara, dan industri besar kemasan kaleng pun makin dikembangkan. Setiap industri bahkan menerapkan teknologi pangan yang canggih, seperti pasteurisasi, pendidihan, pendinginan, pembekuan, pengeringan, vakum, pemberian agen antimikroba alami, perendaman larutan garam, dan proses lainnya. Proses sterilisasi juga mulai dilakukan pada produk makanan kaleng yang berisi sayuran, daging, makanan laut, unggas, dan produk susu.
Sekarang, makanan kalengan telah memiliki aneka macam jenis, dari sayuran, buah-buahan, daging, ikan, hingga kacang-kacangan.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Pada tahun 1800-an, pasukan Napoleon Bonaparte yang akan berperang memerlukan stok makanan yang banyak untuk anggota militernya. Pemerintah Prancis pun menawarkan hadiah besar bagi siapa pun yang bisa menemukan cara untuk mengawetkan makanan secara aman.
Nicolas Appert mengajukan idenya, yakni mengemas makanan dengan kertas atau stoples kaca. Tapi idenya kurang berhasil, karena makanan mengalami pembusukan akibat tembus cahaya dan udara. Waktu itu Nicolas Appert tidak tahu bahwa makanan menjadi rusak akibat mikroorganisme.
Pengemasan makanan yang dilakukan Nicolas Appert kemudian diperbaiki oleh dua orang Inggris, yaitu Bryan Donkin dan Peter Durand. Mereka mengganti kaca dengan logam untuk mengemas makanan. Tutup kaleng besi dibuat tahan karat, dan dilapisi timah tipis agar tidak mudah lembap.
Pada tahun 1819, makanan yang dikemas kaleng mulai muncul di Amerika Serikat, namun waktu itu tidak ada seorang pun yang mengonsumsi makanan kaleng, karena dianggap tidak lazim. Masyarakat baru mulai menyantap makanan kaleng ketika Perang Saudara pecah, dan mereka membutuhkan makanan yang mudah diperoleh.
Kemudian, pada 1821, William Underwood Company di Boston memperkenalkan makanan kalengan secara komersial di Amerika Serikat, dan orang-orang mulai terbiasa mengonsumsinya.
Dari tahun ke tahun, makanan kemasan kaleng semakin berkembang di banyak negara, dan industri besar kemasan kaleng pun makin dikembangkan. Setiap industri bahkan menerapkan teknologi pangan yang canggih, seperti pasteurisasi, pendidihan, pendinginan, pembekuan, pengeringan, vakum, pemberian agen antimikroba alami, perendaman larutan garam, dan proses lainnya. Proses sterilisasi juga mulai dilakukan pada produk makanan kaleng yang berisi sayuran, daging, makanan laut, unggas, dan produk susu.
Sekarang, makanan kalengan telah memiliki aneka macam jenis, dari sayuran, buah-buahan, daging, ikan, hingga kacang-kacangan.
Hmm… ada yang mau menambahkan?