Pria Lebih Cepat Mati karena Kanker Kulit Dibanding Wanita
https://www.belajarsampaimati.com/2013/12/pria-lebih-cepat-mati-karena-kanker.html
Ilustrasi/cnnindonesia.com |
Ada lebih banyak wanita yang suka berjemur dibanding pria. Tetapi, anehnya, jumlah penderita kanker kulit—pria maupun wanita—di Inggris setiap tahun hampir sama banyaknya. Kenyataan itu “diperparah” dengan hasil studi terbaru yang menyebutkan bahwa pria lebih banyak terkena kanker kulit dan lebih cepat mati karenanya dibanding wanita.
Berdasarkan data yang dimiliki Cancer Research UK, diketahui sebanyak 3,4 per 100.000 pria meninggal dunia akibat malignant melanoma (jenis kanker kulit yang paling berbahaya) dibanding wanita yang hanya 2 per 100.000 orang. Itu artinya dari 6.200 pria yang didiagnosis mengidap melanoma setiap tahun di Inggris, sebanyak 1.300 di antaranya meninggal dunia karena penyakit tersebut.
Padahal, wanita yang meninggal akibat kanker kulit hanya 900 orang dari 6.600 pasien baru yang terdiagnosis setiap tahun. Fakta itu juga cukup mengejutkan, mengingat peluang seseorang untuk terkena kanker kulit pada kedua jenis kelamin hampir sama, yaitu 17,2 pria per 100.000 dibandingkan 17,3 wanita per 100.000 orang.
Sejak tahun 1970-an, angka kematian pria akibat melanoma memang tercatat meningkat secara signifikan hingga mencapai 185 persen, padahal wanita hanya 55 persen. Dan para peneliti memprediksi angka kematian kanker kulit pada pria akan terus meningkat, sementara pada wanita akan tetap stabil.
Profesor Julia Newton-Bishop, pakar penyakit kulit dari Cancer Research UK yang berbasis di University of Leeds, menyatakan, “Dari riset ditemukan bahwa perbedaan jenis kelamin ini terjadi, karena pria lebih banyak terdiagnosis dengan melanoma ketika stadiumnya sudah lanjut. Tapi hal ini tampaknya juga dilatarbelakangi oleh sejumlah alasan biologis. Untuk itu, kami berupaya melakukan riset ini agar lebih bisa memahami mengapa tubuh pria dan wanita merespons melanoma dengan cara yang berbeda.”
Selain itu, melanoma yang dialami pria dan wanita terjadi pada bagian-bagian tubuh yang berbeda. Pada pria, melanoma kebanyakan terjadi di daerah punggung dan dada, sedang pada wanita lebih sering terjadi di daerah lengan dan kaki. Karenanya pula, lanjut Julia Bishop, “Wajar jika pasien pria kesulitan mengetahui apa yang terjadi padanya.”
Sara Hiom, Direktur Diagnosis Dini dari Cancer Research UK, sepakat dengan analisis Julia Bishop. Ia menambahkan bahwa perbedaan lainnya antara pasien pria dan wanita adalah pria cenderung malas untuk menemui dan berkonsultasi dengan dokter.
“Karena itu,” ujar Sara Hiom, “kunci utama untuk mencegah kanker kulit adalah mengetahui kondisi kulit Anda sendiri, sehingga akan segera tahu jika sesuatu yang tak biasa terjadi. Selain itu, kalau bisa jangan sampai terbakar matahari atau sunburn. Sunburn adalah gejala awal bahwa DNA dalam sel-sel kulit Anda telah rusak, dan dari waktu ke waktu bisa menjadi kanker.”
Sara Hiom juga merekomendasikan penggunaan t-shirt, tabir surya dengan SPF minimal 15, serta membawa payung jika keluar rumah saat matahari sedang terik-teriknya. Membiasakan hal-hal ini sangat penting, ujarnya, terutama bagi pria dan wanita muda, karena lebih baik mencegah kanker sejak awal.
Hmm… bagaimana menurutmu?
Berdasarkan data yang dimiliki Cancer Research UK, diketahui sebanyak 3,4 per 100.000 pria meninggal dunia akibat malignant melanoma (jenis kanker kulit yang paling berbahaya) dibanding wanita yang hanya 2 per 100.000 orang. Itu artinya dari 6.200 pria yang didiagnosis mengidap melanoma setiap tahun di Inggris, sebanyak 1.300 di antaranya meninggal dunia karena penyakit tersebut.
Padahal, wanita yang meninggal akibat kanker kulit hanya 900 orang dari 6.600 pasien baru yang terdiagnosis setiap tahun. Fakta itu juga cukup mengejutkan, mengingat peluang seseorang untuk terkena kanker kulit pada kedua jenis kelamin hampir sama, yaitu 17,2 pria per 100.000 dibandingkan 17,3 wanita per 100.000 orang.
Sejak tahun 1970-an, angka kematian pria akibat melanoma memang tercatat meningkat secara signifikan hingga mencapai 185 persen, padahal wanita hanya 55 persen. Dan para peneliti memprediksi angka kematian kanker kulit pada pria akan terus meningkat, sementara pada wanita akan tetap stabil.
Profesor Julia Newton-Bishop, pakar penyakit kulit dari Cancer Research UK yang berbasis di University of Leeds, menyatakan, “Dari riset ditemukan bahwa perbedaan jenis kelamin ini terjadi, karena pria lebih banyak terdiagnosis dengan melanoma ketika stadiumnya sudah lanjut. Tapi hal ini tampaknya juga dilatarbelakangi oleh sejumlah alasan biologis. Untuk itu, kami berupaya melakukan riset ini agar lebih bisa memahami mengapa tubuh pria dan wanita merespons melanoma dengan cara yang berbeda.”
Selain itu, melanoma yang dialami pria dan wanita terjadi pada bagian-bagian tubuh yang berbeda. Pada pria, melanoma kebanyakan terjadi di daerah punggung dan dada, sedang pada wanita lebih sering terjadi di daerah lengan dan kaki. Karenanya pula, lanjut Julia Bishop, “Wajar jika pasien pria kesulitan mengetahui apa yang terjadi padanya.”
Sara Hiom, Direktur Diagnosis Dini dari Cancer Research UK, sepakat dengan analisis Julia Bishop. Ia menambahkan bahwa perbedaan lainnya antara pasien pria dan wanita adalah pria cenderung malas untuk menemui dan berkonsultasi dengan dokter.
“Karena itu,” ujar Sara Hiom, “kunci utama untuk mencegah kanker kulit adalah mengetahui kondisi kulit Anda sendiri, sehingga akan segera tahu jika sesuatu yang tak biasa terjadi. Selain itu, kalau bisa jangan sampai terbakar matahari atau sunburn. Sunburn adalah gejala awal bahwa DNA dalam sel-sel kulit Anda telah rusak, dan dari waktu ke waktu bisa menjadi kanker.”
Sara Hiom juga merekomendasikan penggunaan t-shirt, tabir surya dengan SPF minimal 15, serta membawa payung jika keluar rumah saat matahari sedang terik-teriknya. Membiasakan hal-hal ini sangat penting, ujarnya, terutama bagi pria dan wanita muda, karena lebih baik mencegah kanker sejak awal.
Hmm… bagaimana menurutmu?