Ponsel Pintar ternyata Membuat Banyak Orang Mengalami Rabun Jauh
https://www.belajarsampaimati.com/2013/12/ponsel-pintar-membuat-banyak-orang.html
Miopia atau rabun jauh umumnya dialami seseorang karena aktivitas banyak membaca buku atau seringnya menghadapi layar komputer untuk mengerjakan tugas. Tapi ternyata tidak hanya itu penyebabnya. Seorang dokter bedah mata dari Inggris menyatakan bahwa kehadiran ponsel pintar juga menambah panjang daftar pasien gangguan mata itu.
David Allamby, dokter bedah mata yang juga pendiri Focus Clinics, mengatakan jumlah penderita rabun jauh meningkat hingga 35 persen sejak peluncuran ponsel pintar pertama di Inggris pada tahun 1997. Dia pun memperingatkan bahwa angka tersebut bisa melonjak menjadi 50 persen dalam kurun sepuluh tahun mendatang.
Sebegitu meluasnya masalah ini, sampai-sampai Dr. Allamby menyebut fenomena itu dengan istilah ‘screen sightedness’. “Separuh orang Inggris memiliki ponsel pintar, dan dalam sehari rata-rata mereka menghabiskan waktu dua jam hanya untuk menggunakannya,” ujar Dr. Allamby.
Jika dikombinasikan dengan waktu yang dihabiskan generasi muda di Inggris untuk menonton televisi dan menggunakan komputer, maka risiko mereka untuk mengalami kerusakan penglihatan permanen juga cukup tinggi.
Selain itu, sebuah studi baru menemukan rata-rata pengguna ponsel pintar memegang ponselnya dengan jarak sejauh 30 sentimeter saja dari wajahnya. Bahkan sejumlah orang memegang ponsel pintar dengan jarak hanya 18 sentimeter dari wajahnya. Padahal ketika membaca koran dan buku, jarak antara keduanya dengan wajah bisa sejauh 40 sentimeter.
Dr. Allamby mengutarakan bahwa kebiasaan melihat layar ponsel dalam jarak dekat semacam itu akan dapat mengaktifkan gen-gen yang berfungsi mengendalikan rabun jauh, yang seharusnya sudah stabil ketika seseorang berusia 21 tahun. Faktanya, sejak adanya ponsel pintar, rabun jauh terus berkembang ketika seseorang menginjak usia 30-an hingga 40-an.
Atas kenyataan itu, Dr. Allamby pun menyatakan, “Jika hal itu terus menerus terjadi, saya memprediksikan 40-50 persen orang-orang berusia 30 tahun akan mengidap rabun jauh di tahun 2033 karena penggunaan ponsel pintar dan gaya hidup di depan layar (ponsel, tablet, maupun komputer) atau epidemi yang kami sebut ‘sightedness’.”
Ia juga menyarankan, agar setiap orang membatasi waktu mereka di depan layar dimana pun, misalnya dengan keluar rumah tanpa membawa ponsel selama beberapa lama setiap hari. Keluar rumah dan terpapar matahari terbukti dapat mengurangi rabun jauh. Selain itu, kita juga perlu mempertimbangkan baik-baik kapan waktu atau usia yang tepat untuk membelikan ponsel pintar bagi anak yang masih kecil.
Dr. Allamby memastikan bahwa anak-anaklah yang sekarang paling berisiko terkena rabun jauh, karena anak berumur tujuh tahun pun sudah dibekali ponsel pintar oleh orang tuanya.
Pernyataan Dr. David Allamby di atas tidak asal klaim, karena sebuah riset yang dilakukan University of California mendukung pernyataannya. Riset itu menunjukkan bahwa penggunaan ponsel pintar dapat merusak penglihatan seseorang, termasuk menyebabkan sakit kepala.
Fenomena itu disebut ‘vergence-accommodation’, yang juga menyebabkan ketidaknyamanan bagi penderitanya. Studi itu juga menjelaskan bahwa masalahnya terletak pada mata yang terbebani untuk fokus pada layar ponsel, dan kesesuaian jarak dengan layar.
Hmm… bagaimana menurutmu?