Penyakit Jantung dan Stroke juga Bisa Dialami Kaum Muda

 Penyakit Jantung dan Stroke juga Bisa Dialami Kaum Muda
Ilustrasi/istimewa
Selama ini, banyak orang menganggap penyakit semacam jantung atau stroke hanya dialami orang-orang tua. Tetapi, faktanya, satu dari lima pasien stroke berusia di bawah 45 tahun, dan angka itu diperkirakan akan terus bertambah. Kenyataan yang cukup mengkhawatirkan itu dikemukakan sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology.

Setelah mengamati sekitar 60 riset, para peneliti menyimpulkan bahwa peningkatan angka pasien stroke pada generasi muda terjadi berkat kemajuan teknologi medis seperti MRI yang memudahkan dokter untuk mendeteksi adanya gumpalan darah di dalam otak seseorang. Dengan kata lain, stroke yang sebelumnya sering luput dari pengamatan dan keburu terjadi, sekarang bisa didiagnosis sejak dini atau diantisipasi.

Meski begitu, Aneesh Singhal, M.D., salah satu peneliti, menyatakan, “Ada juga kekhawatiran bahwa peningkatan angka pasien stroke karena memang semakin banyak orang yang rentan terserang kondisi ini. Sebab faktor-faktor risiko semacam kolesterol tinggi, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan diabetes yang dulunya hanya menyerang di usia tua kini sering muncul pada generasi muda, dan angka ini terus bertambah.”

Aneesh Singhal memperingatkan, bagian terburuk dari hal ini adalah stroke yang terjadi pada generasi dengan usia 20-an tahun sering kali salah diagnosis atau tak terdeteksi sama sekali.

“Karena banyak yang berpikir ini penyakit orang tua, maka gejala-gejalanya kerap disalahartikan dengan penyakit lain,” jelasnya. “Gejala seperti migrain, kejang, multiple sklerosis, dan gangguan kecemasan, hanyalah sedikit gejala yang dialami generasi muda yang sebenarnya terserang stroke.”

Lalu bagaimana dokter bisa salah diagnosis? Aneesh Singhal menerangkan, gejala stroke pada generasi muda sedikit berbeda dengan gejala stroke pada orang dewasa yang lebih tua.

Orang-orang cenderung berpikir jika gagap, lengan atau kaki lemas, dan kehilangan respons terhadap sentuhan, merupakan gejala utama stroke. Padahal, pada orang yang lebih muda, stroke dapat dikaitkan dengan gejala seperti linglung, sering mengigau, kejang, mudah mengantuk, mual, dan muntah-muntah.

“Jadi wajar kalau dokter tidak langsung mengenali gejala stroke yang Anda alami, karena ini terlihat berbeda dengan yang terjadi pada nenek Anda,” ujarnya.

Selain gejala, faktor penyebab stroke pada generasi muda juga berbeda. Aneesh Singhal mengungkapkan, penyebab utama stroke pada generasi tua adalah gumpalan darah yang bermigrasi dari jantung ke otak.

Namun, generasi muda lebih cenderung terkena stroke yang dipicu oleh konsumsi obat-obatan atau rotasi di tulang belakang yang bisa mengakibatkan pecahnya pembuluh-pembuluh di sekitarnya.

Jadi, bagaimana cara mencegah stroke? “Mudah saja,” ujar Aneesh Singhal. “Anda tinggal mengubah gaya hidup. Lebih aktif bergerak, berhenti merokok, jauhi minuman keras dan penyalahgunaan narkoba.”

Hmm… bagaimana menurutmu?

Related

Umum 3438360353513736394

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item