Mengapa Pria Lebih Mudah Terangsang daripada Wanita?
https://www.belajarsampaimati.com/2013/11/mengapa-pria-lebih-mudah-terangsang.html
Ilustrasi/wallpaperbetter.com |
Studi terbaru, yang dilakukan tim peneliti dari University of Texas, AS, mengungkapkan bahwa dibanding wanita, pria jauh lebih sulit menahan diri atau menghindari foto-foto atraktif dari lawan jenis yang diperlihatkan kepadanya, bahkan ketika mereka diminta untuk itu.
Dari tes-tes berikutnya juga dipastikan bahwa pria sebenarnya punya self-control (kemampuan mengendalikan diri) yang sama besarnya dengan wanita, namun dorongan untuk menerima lawan jenis yang bertubuh menarik, apalagi seksi, terlihat empat kali lebih kuat daripada wanita.
Paul Eastwick, Ph.D., salah satu peneliti, menyatakan, “Jadi, sebenarnya segala argumen evolusioner dapat membantu menjelaskan perbedaan keduanya (pria dan wanita). Karena hubungan intim dapat berujung pada kehamilan dan persalinan sebagai salah satu beban hidup bagi setiap wanita, maka mereka berevolusi menjadi makhluk yang lebih selektif dengan orang-orang yang bercinta dengan mereka.”
Dengan kata lain, karena aktivitas seksual bisa berujung pada kehamilan, dan hal itu merupakan beban bagi wanita, maka wanita pun cenderung lebih mampu menekan hasratnya, selain juga lebih selektif dalam memilih lawan jenis dalam berhubungan intim. Di sisi lain, pria tidak mengalami beban apa pun setelah hubungan intim terjadi, dan itu menjadikan mereka merasa ‘bebas’ sehingga memanjakan hasratnya (mudah terangsang).
Selain itu, sikap masyarakat yang cenderung patriarki dan lebih menerima pria yang berpasangan dengan banyak wanita, atau suka bergonta-ganti pasangan, semakin memperkuat dorongan seksual pria, atau setidaknya memberikan pembenaran ketika pria bersikap seperti itu. Kenyataan itu telah dibuktikan oleh banyak studi lainnya yang juga meneliti persoalan ini.
“Yang perlu diingat,” ujar Paul Eastwick, “dorongan seksual cenderung menurun ketika seorang pria merasa kelelahan. Selain itu, terlepas apakah kadar hormon seks/testosteron sedang tinggi atau rendah, hal itu tidak akan mempengaruhi besar kecilnya dorongan seksual, karena itu tergantung pada perangsangnya.”
Hmm… bagaimana menurutmu?