Gorengan Tidak Selalu Berefek Buruk bagi Kesehatan
https://www.belajarsampaimati.com/2013/11/gorengan-tidak-selalu-berefek-buruk.html
Ilustrasi/okezone.com |
Banyak orang menyukai gorengan, dan banyak pula yang menganggap gorengan sebagai makanan yang perlu dijauhi. Seenak apa pun, gorengan telah menyandang predikat buruk dan menjadi pantangan, khususnya bagi orang yang sedang berusaha menurunkan berat badan, sakit, atau sedang menjaga kesehatan. Padahal, makanan yang digoreng tak selalu buruk sebagaimana yang mungkin kita bayangkan.
Selama ini, banyak beredar kabar bahwa gorengan berkaitan dengan obesitas, serangan jantung, dan diabetes. Namun, studi jangka panjang yang dilakukan di Spanyol mematahkan hal tersebut.
Studi itu melibatkan 40.000 orang dewasa, dan para peneliti menemukan bahwa partisipan yang memakan gorengan paling banyak tidak memiliki risiko lebih tinggi terserang penyakit jantung atau mengalami kematian dini. Studi lain yang melibatkan wanita obesitas bahkan menemukan efek menguntungkan gorengan terhadap kadar insulin.
Mengapa hasil penelitian terkait gorengan bisa berbeda? Mengapa penelitian terdahulu lebih sering mengabarkan efek buruk gorengan, sementara penelitian terbaru menunjukkan sebaliknya? Bisa jadi karena studi-studi tersebut menggunakan jenis minyak atau lemak yang berbeda untuk menggoreng.
Riset yang dilakukan di Spanyol terhadap peserta yang kebanyakan menggunakan minyak zaitun dan bunga matahari untuk menggoreng. Sementara itu, penelitian terhadap wanita obesitas—sebagaimana yang disebutkan di atas—memakai minyak zaitun extra-virgin. Peneliti dalam riset lain kemungkinan menggunakan bahan untuk menggoreng yang mudah terpecah menjadi lemak trans berbahaya.
Selain faktor tersebut, sehat atau tidaknya gorengan juga dipengaruhi teknik menggoreng (deep-fry atau pan-fry), apakah minyaknya dipakai berulang kali, dan seberapa banyak garam yang ditambahkan.
Akhirnya, dalam hal kesehatan, pola makan secara keseluruhanlah yang paling berpengaruh. Gorengan yang paling menyehatkan sekalipun, jika dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan yang didominasi makanan olahan dan cepat saji, jadi tak memberikan kebaikan apa-apa. Sebaliknya, gorengan paling berminyak pun jadi tak berbahaya, jika disantap sesekali, dan diimbangi pola makan yang menyehatkan.
Hmm… bagaimana menurutmu?
Selama ini, banyak beredar kabar bahwa gorengan berkaitan dengan obesitas, serangan jantung, dan diabetes. Namun, studi jangka panjang yang dilakukan di Spanyol mematahkan hal tersebut.
Studi itu melibatkan 40.000 orang dewasa, dan para peneliti menemukan bahwa partisipan yang memakan gorengan paling banyak tidak memiliki risiko lebih tinggi terserang penyakit jantung atau mengalami kematian dini. Studi lain yang melibatkan wanita obesitas bahkan menemukan efek menguntungkan gorengan terhadap kadar insulin.
Mengapa hasil penelitian terkait gorengan bisa berbeda? Mengapa penelitian terdahulu lebih sering mengabarkan efek buruk gorengan, sementara penelitian terbaru menunjukkan sebaliknya? Bisa jadi karena studi-studi tersebut menggunakan jenis minyak atau lemak yang berbeda untuk menggoreng.
Riset yang dilakukan di Spanyol terhadap peserta yang kebanyakan menggunakan minyak zaitun dan bunga matahari untuk menggoreng. Sementara itu, penelitian terhadap wanita obesitas—sebagaimana yang disebutkan di atas—memakai minyak zaitun extra-virgin. Peneliti dalam riset lain kemungkinan menggunakan bahan untuk menggoreng yang mudah terpecah menjadi lemak trans berbahaya.
Selain faktor tersebut, sehat atau tidaknya gorengan juga dipengaruhi teknik menggoreng (deep-fry atau pan-fry), apakah minyaknya dipakai berulang kali, dan seberapa banyak garam yang ditambahkan.
Akhirnya, dalam hal kesehatan, pola makan secara keseluruhanlah yang paling berpengaruh. Gorengan yang paling menyehatkan sekalipun, jika dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan yang didominasi makanan olahan dan cepat saji, jadi tak memberikan kebaikan apa-apa. Sebaliknya, gorengan paling berminyak pun jadi tak berbahaya, jika disantap sesekali, dan diimbangi pola makan yang menyehatkan.
Hmm… bagaimana menurutmu?