Memahami Efek Bullying yang Mungkin Tak Terpikirkan

Memahami Efek Bullying yang Mungkin Tak Terpikirkan, Belajar Sampai Mati, belajarsampaimati.com, hoeda manis
Ilustrasi/pxabay.com
Perilaku bullying tidak hanya menjadikan si korban merasa teraniaya, tapi juga bisa mempengaruhi masa depannya secara buruk. Hal itu disimpulkan oleh studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Psychological Science, Agustus 2013.

Berdasarkan laporan studi tersebut, anak yang sering menjadi korban bully atau gangguan fisik dan mental dari orang sekitar akan menghadapi berbagai masalah kesehatan dan persoalan pribadi di masa depan. Studi itu juga menemukan hasil merugikan dari bully, antara lain penyakit serius, sulit bertahan dalam pekerjaan, dan hubungan sosial yang buruk. Artinya, selain mengganggu kesehatan, bullying juga menimbulkan masalah kesejahteraan dan sosial.

Penelitian yang dilakukan terhadap masalah ini meliputi korban bullying, pelaku bullying, dan korban sekaligus pelaku. Korban bully mengalami risiko kesehatan terburuk ketika mereka dewasa. Enam kali lebih mungkin terdiagnosa penyakit serius, perokok berat, dan berisiko mengalami gangguan jiwa. Mereka adalah kelompok paling rentan karena emosi mereka tidak teratur, dan tidak ada dukungan untuk mengatasinya.

Dieter Wolke, profesor dari University Medical Center, menyatakan, “Kita tidak bisa mengabaikan intimidasi yang membahayakan dan tak terelakkan, sebab akan menjadi bagian dari pertumbuhan hingga dewasa. Kita perlu mengubah pola pikir dan mengakui bahwa bullying adalah masalah serius bagi individu bahkan negara secara keseluruhan. Bullying memiliki efek jangka panjang dan signifikan.”

Ia juga mengingatkan, “Kasus bullying dapat menyebar bila tak diatasi. Aturan memang tersedia di sekolah, tetapi harus ada alat baru untuk membantu tenaga profesional kesehatan untuk mengidentifikasi, memantau, dan mengurus efek buruk dari bullying.”

Risiko terburuk memang dialami oleh para korban bullying. Namun, baik korban, pelaku, dan korban sekaligus pelaku, semuanya memiliki risiko dua kali lebih tinggi mengalami kesulitan dalam mempertahankan pekerjaan, dan sulit menabung, sehingga cenderung mengalami kemiskinan di masa dewasa. Mereka juga akan kesulitan membentuk hubungan sosial, baik untuk menikah maupun mempertahankan persahabatan jangka panjang.

Hmm… bagaimana menurutmu?

Related

Studi 953904088971649285

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item