Berkelahi ternyata Bisa Menurunkan Kecerdasan Remaja

Ilustrasi/kompas.com

Cedera akibat perkelahian dapat menurunkan IQ remaja yang setara dengan tidak bersekolah selama satu tahun. Kesimpulan itu didapatkan sekelompok peneliti dari College of Criminology and Criminal Justice, yang meneliti fenomena tawuran atau perkelahian antar pelajar, untuk melihat dampaknya pada tingkat IQ mereka.

Dalam studi itu terungkap, satu kali perkelahian pada remaja perempuan sudah dapat menyebabkan penurunan kecerdasan. Sementara pada remaja laki-laki, dampak tersebut mulai terjadi setelah dua kali perkelahian.

Para peneliti mencatat, temuan itu penting karena penurunan IQ berhubungan dengan penurunan performa di sekolah dan pekerjaan, gangguan mental, hingga gangguan perilaku. Berdasarkan statistik, sekitar 4 persen remaja di Amerika Serikat menderita cedera dari perkelahian setiap tahunnya.

Para peneliti menganalisis data dari 20.000 anak sekolah yang diikuti hingga dewasa. Dalam analisis itu ditemukan lebih banyak remaja laki-laki yang mengalami cedera akibat perkelahian, namun dampak pengurangan IQ lebih parah terjadi pada perempuan.

Setiap melewati satu perkelahian, rata-rata remaja laki-laki mengalami penurunan IQ 1,62 poin, dan perempuan 3,02 poin. Studi sebelumnya mengungkap, tidak bersekolah setahun mengurangi IQ sebanyak 2 hingga 4 poin.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Adolescent Health itu mengambil data dari semua jenis cedera pada bagian tubuh. Para peneliti mengatakan, dampaknya pada penurunan IQ mungkin lebih besar jika cedera terjadi pada kepala. Hal itu terjadi karena usia remaja merupakan periode kritis perkembangan otak.

Joseph Schwartz, salah satu peneliti, menyatakan, “Kami cenderung fokus pada hal-hal yang meningkatkan kecerdasan, namun hal-hal yang menurunkan kecerdasan juga penting.” Ia menganjurkan, langkah pertama untuk menangani masalah ini adalah mengerti mekanisme penurunan IQ.

Dengan mengetahui cedera akibat berkelahi dapat menurunkan IQ, maka diharapkan ke depan akan dikembangkan program dan cara untuk membuat intervensi yang efektif demi mengurangi perkelahian antar pelajar.

Hmm… bagaimana menurutmu?