Adakah Burung yang Beracun?
https://www.belajarsampaimati.com/2013/11/adakah-burung-yang-beracun.html
Ilustrasi/istimewa |
Burung itu memakan beberapa jenis kumbang yang mengandung neurotoxin kuat dan mengandung alkaloid yang dikenal sebagai batrachotoxin (racun yang juga ditemukan pada kulit beracun katak panah Amerika Selatan).
Dengan memakan kumbang-kumbang beracun tersebut, Hooded pitohui menjadi burung beracun, dan toksin mereka terdapat pada bulu serta kulitnya. Sebegitu beracun burung itu, hingga masyarakat setempat menyebutnya “burung sampah” karena kadar racunnya menjadikan burung tersebut tak bisa dimakan, kecuali kulit dan bulu-bulu mereka dicabut.
Karena kadar racun pada tubuhnya, menyentuh burung itu saja sudah mampu menjadikan kita mati rasa dan kesemutan, kulit terbakar, hingga memakannya bisa lebih berbahaya. Untuk memperingatkan sifat beracunnya, burung ini memiliki warna terang oranye dan hitam, yang memungkinkan calon predator untuk mengenalinya.
Selain untuk melindungi diri dari predator, Hooded pitohui juga melindungi anak-anak mereka dengan cara menggosokkan toksin pada telur dan tubuh anak-anaknya. Dengan cara itu, predator akan menjauh dari telur dan anak-anak Hooded pitohui. Hingga saat ini, diketahui baru Hooded pitohui satu-satunya burung beracun di dunia.
Hmm… ada yang mau menambahkan?