Mengapa Tidak Ada Bekas Rontokan di Lubang Jalan?

Ilustrasi/gridoto.com

Jalan raya terus digunakan nyaris tanpa henti oleh kendaraan yang berlalu lalang. Karena terus-menerus digunakan, badan jalan pun lama-lama menjadi rusak dan berlubang. Namun, sebenarnya, kerusakan jalan lebih disebabkan oleh uap air.

Umumnya, lubang jalan terbentuk setelah uap berhasil meresap ke permukaan jalan. Ditambah akibat pendinginan dan pemanasan yang silih berganti serta berbagai bahan kimia, uap air itu pun menyebabkan beton atau aspal melemah di bagian dalam. Setelah beton atau aspal melemah, badan jalan pun lebih mudah rusak, rontok, atau berlubang.

Namun, kita sering tidak melihat bekas rontokan di lubang jalan. Mengapa, atau kemana perginya rontokan bekas lubang itu?

Bagaimana pun, bagian-bagian yang rontok di lubang jalan sebenarnya ada. Namun sebagian terlempar ke pinggir, terbang tertiup angin dan hujan, sementara sisanya tergilas-gilas ban kendaraan yang terus lewat tanpa henti.

Hmm… ada yang mau menambahkan?