Kapan Istana Cipanas Dibangun?
https://www.belajarsampaimati.com/2013/04/kapan-istana-cipanas-dibangun.html
Ilustrasi/backpackstory.com |
Istana Cipanas menempati lahan seluas 26 hektar. Namun, dari luas tersebut, hanya 8.000 meter persegi yang berbentuk bangunan. Sisanya merupakan padang rumput, tanaman hias, serta hutan lindung. Karenanya, Istana Cipanas pun menjadi tempat yang asri dan sejuk. Aliran sungai kecil yang jernih disertai gemercik air yang terdengar di sana menjadikan Istana Cipanas semakin indah.
Pada masa pemerintahan Belanda, Istana Cipanas digunakan untuk peristirahatan para Gubernur Jenderal, seperti Gustaaf William, Andreas Cornelis de Graaff, Bonafacius Cornelis de Jonge, dan Tjarda Van Starkenborgh.
Pada masa pemerintahan Jepang, Istana Cipanas juga digunakan untuk tempat peristirahatan para pembesar Jepang yang sedang melakukan perjalanan ke Bandung dari Jakarta, atau sebaliknya. Saat masa kemerdekaan Indonesia, Istana Cipanas tetap digunakan sebagai tempat peristirahatan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarga.
Meski digunakan untuk tempat peristirahatan, namun Istana Cipanas juga sering dipakai sebagai tempat berlangsungnya kegiatan politik, ekonomi, dan hubungan antar bangsa. Pada 13 Desember 1965, ruang Gedung Induk menjadi tempat sidang kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno untuk menetapkan mata uang Indonesia, dari Rp. 1.000 menjadi Rp. 1, yang dikenal dengan istilah Saneering.
Kegiatan lain, pada 17 April 1993, Presiden Soeharto menjadi penengah diplomasi antara pemerintah Filipina dan gerilyawan muslim Moro yang dipimpin oleh Nur Misuari. Perundingan tersebut dipimpin oleh mantan Menlu Ali Alatas.
Kemudian, pada 16 Juni 2005, Istana Cipanas juga menjadi tempat peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Dalam kesempatan itu, Presiden SBY memberikan Piala Adipura dan Kalpataru kepada para tokoh masyarakat serta para pejabat daerah.
Hmm… ada yang mau menambahkan?