Bagaimana Tumbuhan Menghidupi Dirinya Sendiri?

Ilustrasi/istimewa

Sejak tahun 1600-an, para ilmuwan telah meneliti bagaimana tumbuhan bisa semakin bertumbuh dan berkembang. Semula, para ilmuwan memperkirakan kehidupan tumbuhan ditunjang oleh air. Kemudian perkiraan itu berkembang dengan tambahan kemungkinan adanya bantuan dari atmosfer dan cahaya.

Pada waktu itu belum diketahui kalau udara mengandung berbagai unsur gas yang berlainan. Sampai kemudian, diketahuilah bahwa tumbuhan menghidupi dirinya melalui proses yang disebut fotosintesis.

Tumbuhan menangkap cahaya matahari menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen itulah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Melalui klorofil, tumbuhan menyerap cahaya yang kemudian digunakan dalam fotosintesis. Fotosintesis menghasilkan makanan bagi tumbuhan, juga menghasilkan oksigen.

Selain itu, ada beberapa tumbuhan yang tidak memiliki klorofil, sehingga tidak dapat membuat makanan untuk dirinya sendiri melalui fotosintesis. Karena tidak dapat menghidupi dirinya sendiri, tumbuhan semacam itu pun memgambil makanan atau menyerapnya dari tumbuhan lain. Misalnya jamur.

Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanan. Setelah itu, jamur menyimpannya dalam bentuk glikogen. Artinya, jamur mendapatkan makanan dari inangnya.

Hmm… ada yang mau menambahkan?