Mengapa Tahun Baru Diawali 1 Januari?

Mengapa Tahun Baru Diawali 1 Januari?
Ilustrasi/istimewa
Orang yang pertama kali memiliki ide menggunakan hari pertama di bulan Januari sebagai awal tahun adalah Julius Caesar, kaisar Romawi, empat puluh enam tahun sebelum Masehi.

Pada waktu itu, beberapa kalender telah eksis, sampai kemudian Julius Caesar—atas usul astronom Sosigenes—membuat kalender Julian, yang menjadikan 1 Januari sebagai awal tahun. Kalender Julian diberlakukan oleh sang kaisar sejak 1 Januari 45 SM, dan sejak itu pula tahun baru dimulai pada 1 Januari.

Kalender Julian memiliki 365 hari dalam tiga tahun, dan pada tahun keempat memiliki 366 hari—terlambat 1 hari dari ekuinoks setiap 128 tahun.

Meski kalender Julian mendapatkan popularitas, namun di beberapa wilayah masih menggunakan tanggal di bulan Maret atau September sebagai awal tahun baru. Di Eropa Abad Pertengahan, misalnya, perayaan tahun baru dipandang sebagai kafir dan berasal dari kepercayaan pagan.

Sampai kemudian, pada tahun 1570-an, Paus Gregorius memberlakukan kalender Gregorian—modifikasi dari kalender Julian—dan menetapkan 1 Januari sebagai hari pertama tahun baru. Sejak itulah berbagai negara di dunia menjadikan 1 Januari sebagai awal tahun.

Namun, perubahan itu tidak langsung digunakan di Inggris sampai 1752. Hingga waktu itu, Inggris dan koloni-koloni di Amerika merayakan tahun baru setiap tanggal 25 Maret.

Hmm… ada yang mau menambahkan?


Related

Umum 2459979864648141124

Posting Komentar

  1. Tanggal 1 Januari dirayakan sebagai Hari Tahun Baru pertama kali dalam sejarah pada 1 Januari tahun 45 Sebelum Masehi.

    Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai Kaisar Romawi, dia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ke-7 SM. Dalam mendesain kalender baru itu, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, ahli astronomi dari Alexandria, yang menyarankan agar penanggalan baru tersebut dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir.

    Berdasarkan konsep tersebut, maka satu tahun dalam penanggalan baru itu dikalkulasi sebanyak 365 seperempat hari, dan tahun 45 SM hingga tahun 46 SM pun dimulai pada 1 Januari. Dalam sejarah, itulah pertama kalinya tanggal 1 Januari dirayakan sebagai tahun baru.

    Selain itu, Julius Caesar juga memerintahkan agar menambahkan satu hari spesial untuk bulan Februari, yang secara teoritis dapat menghindarkan penyimpangan dalam kalender baru tersebut. Penambahan hari itulah yang kemudian melahirkan tahun/hari Kabisat.

    Tidak lama sebelum Julius Caesar terbunuh pada tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, pengganti Julius Caesar, yaitu Kaisar Agustinus, mengganti nama bulan Sextilis dengan namanya, menjadi bulan Agustus.

    Diambil dari: http://belajar-sampai-mati.blogspot.com/2011/12/sejak-kapan-1-januari-dirayakan-sebagai.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perhatikan pertanyaanya, Mi. "Mengapa" dan "Kapan". Gak nyangka kamu bakal membuka-buka arsip blog ini buat koment post ini. :D

      Hapus

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item