Apa yang Disebut Mata Juling?
https://www.belajarsampaimati.com/2013/01/apa-yang-disebut-mata-juling.html
Ilustrasi/detik.com |
Indra penglihatan disebut normal apabila bayangan suatu benda yang dilihat kedua mata diterima dengan tingkat ketajaman yang sama. Bayangan itu secara serentak dikirim ke susunan saraf pusat untuk diolah menjadi sensasi penglihatan tunggal.
Penglihatan tunggal itu bisa terjadi apabila kedua mata dapat mempertahankan daya koordinasi untuk menjadikan kedua bayangan suatu benda menjadi satu (fusi). Sebaliknya, fusi akan hilang apabila daya penglihatan salah satu mata kurang atau tidak ada.
Mata juling atau strabismus adalah mata yang tidak memiliki kesatuan titik pandang. Kedudukan sumbu kedua bola mata tidak searah, sehingga dua mata akan melihat dua benda atau dua bayangan (diplopia).
Mata juling atau strabismus adalah mata yang tidak memiliki kesatuan titik pandang. Kedudukan sumbu kedua bola mata tidak searah, sehingga dua mata akan melihat dua benda atau dua bayangan (diplopia).
Untuk menghindari penglihatan rangkap tersebut, penderita mata juling biasanya akan berusaha menekan atau tidak menggunakan matanya yang lemah, dan hanya melihat melalui mata yang sehat. Karena itu, penderita pun sering mengeluhkan matanya mudah lelah atau merasakan penglihatannya berkurang pada satu mata.
Dalam dunia kedokteran mata, kelainan mata semacam itu disebut “juling berganti” apabila mata yang satu digunakan untuk melihat, dan mata yang lain akan bergulir. Sedang kalau hanya satu mata yang digunakan, disebut “juling monokuler”.
Pada mata yang normal, bayangan yang diproyeksikan ke otak akan membentuk gambar tiga dimensi. Sementara, pada mata juling—karena tidak memiliki kesatuan titik pandang—bentuk tiga dimensi itu tidak diperoleh.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Dalam dunia kedokteran mata, kelainan mata semacam itu disebut “juling berganti” apabila mata yang satu digunakan untuk melihat, dan mata yang lain akan bergulir. Sedang kalau hanya satu mata yang digunakan, disebut “juling monokuler”.
Pada mata yang normal, bayangan yang diproyeksikan ke otak akan membentuk gambar tiga dimensi. Sementara, pada mata juling—karena tidak memiliki kesatuan titik pandang—bentuk tiga dimensi itu tidak diperoleh.
Hmm… ada yang mau menambahkan?