Mengapa Ada Orang yang Alergi Sperma?

Ilustrasi/suara.com

Sperma diproduksi di dalam testis, sehingga terlindung dari sel-sel imun. Apabila terjadi sesuatu yang menyebabkan sel sperma terpapar ke dalam aliran darah dan bertemu langsung dengan sel imun, maka akan terjadi pembentukan autoantibodi, yaitu antibodi terhadap sel tubuh sendiri. Hal itu, antara lain, bisa disebabkan oleh trauma atau infeksi.

Ketika kondisi itu terjadi, seorang pria memiliki antibodi antispermanya sendiri. Apabila dilakukan analisis sperma, akan ditemukan aglutinasi atau penggumpalan. Atau, bisa pula berupa kelainan morfologi sperma. 

Pada keadaan lain, antibodi sperma juga dapat dibentuk oleh sel imun pasangan atau istrinya. Antibodi itu terkonsentrasi di cairan mulut rahim, sehingga mengurangi kemampuan sperma untuk membuahi sel telur.

Penyebab masalah ini—alergi sperma—bukan faktor genetik, melainkan imunologi (daya tahan tubuh terhadap penyakit). Jika seorang wanita tidak juga hamil setelah berkali-kali melakukan hubungan seksual, biasanya dapat dicoba inseminasi intrauterin. 

Dengan cara itu, faktor imunologi dapat diatasi dengan pencucian atau preparasi sperma terlebih dulu. Sperma akan dimasukkan ke dalam rahim dengan kateter kecil, sehingga tidak melewati cairan mulut rahim yang mengandung antibodi antisperma.

Hmm… ada yang mau menambahkan?