Kapan Tupperware Lahir ke Dunia?
https://www.belajarsampaimati.com/2012/08/kapan-tupperware-lahir-ke-dunia.html
Ilustrasi/forbes.com |
Earl Tupper adalah desainer di perusahaan DuPont, yang membuatnya berinteraksi dengan revolusi dalam bidang plastik. Sebagai desainer, Tupper bertanggung jawab menciptakan variasi produk, kebanyakan untuk wanita.
Pada 1939, Tupper mendirikan perusahaannya sendiri, The Earl S. Tupper Company. Selama Perang Dunia II, Tupper telah melakukan eksperimen mendalam atas bahan polyethylene, dan ia menemukan metode pemurnian produk material plastik yang kuat, fleksibel, tidak berbau, tidak beracun, juga ringan, sekaligus dapat diwarnai.
Dia menamai bahan polyethylene itu “Poly-T”, dan mulai bereksperimen, membuat aneka wadah plastik. Karena keunikan peralatannya, Poly-T bisa dibuat dalam berbagai bentuk, dan Tupper menemukan bahwa dia bisa membuat penutup plastik yang sangat revolusioner, dengan menciptakan segel kedap udara. Pada tahun 1947, Tupper mematenkan tutup plastik kedap udara ciptaannya tersebut.
Peralatan tupperware mulai diperkenalkan ke masyarakat pada tahun 1948, namun istilah “tupperware” baru diciptakan pada tahun 1949. Sementara alat tupperware pertama adalah wadah untuk kebutuhan dapur berwarna putih susu berukuran 7 ons, berbentuk unik, dan disebut “bell tumbler”. Pada mulanya, pemasaran tupperware bisa dikatakan gagal, karena Tupper kurang menguasai bidang pemasaran.
Sampai kemudian muncul Brownie Wise, seorang ibu tunggal paruh baya di Detroit, yang mencari nafkah dengan menjual aneka barang. Brownie Wise kemudian mengambil alih pemasaran tupperware, yang ia jual dengan cara direct selling (penjualan langsung). Dalam menjual produknya, Wise mengadakan sesuatu yang ia sebut “Patio Parties”—yakni mengundang ibu-ibu rumah tangga dan para wanita untuk berkumpul, dan kemudian ia kenalkan produk jualannya.
Patio Parties yang diadakan Wise selalu sukses, karena Wise memberikan hadiah seperti lipstik atau sabun mandi kepada para wanita yang datang, sehingga peminat acara itu tak pernah sepi.
Seiring dengan itu, penjualan tupperware semakin meningkat naik, hingga Wise kemudian mulai merekrut wanita-wanita lain untuk mengadakan acara penjualan yang sama. Karena keberhasilan penjualan itu pula, Tupper lalu mengangkat Wise sebagai wakil presiden di perusahaannya, yang bertanggung jawab dalam distribusi tupperware dan membangun jaringan penjualan. Sejak itu, pemasaran tupperware pun semakin meluas, hingga sampai di Indonesia pada 11 Juni 1991.
Pada saat ini, Tupperware didistribusikan ke seluruh dunia melalui perusahaan induknya, Tupperware Brands Corporation, dan dipasarkan dengan metode penjualan langsung yang sering dikenal dengan julukan independent sales force atau sales force, yang saat ini jumlahnya sekitar 1,9 juta orang di seluruh dunia.
Hmm... ada yang mau menambahkan?
Ya, saya mau menambhkan >> saya contoh sales force gagal & akhirnya menyerah sbg pengoleksi saja heheee :)
BalasHapusHehehe...
Hapus